Siedoo.com -
Internasional

Kemenristekdikti Tawarkan Beasiswa dari Korea

JAKARTA – Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) menyampaikan penawaran beasiswa bagi para pegawai Pemerintah Indonesia tahun 2019. Penawaran itu berasal dari Pemerintah Republik Korea untuk pendidikan London Protocol Engineering Master of Project Administration (LPEM). Serta para peneliti dari univesitas atau institusi pemerintah dengan gelar doktor untuk mengikuit program International Scholar Exchange Fellowship 2019-2020 (ISEF) di Republik Korea.

Tawaran beasiswa itu diumumkan lewan laman resmi Kemenristkdikti, ristekdikti.go.id.  Adapun detail program-program yang ditawarkan terdiri dari:

  1. LPEM

Program ini dilaksankan atas kerja sama antara Korea Institute of Ocean Science (KIOST) dan University of Science and Technology (UST) dalam program beasiswa pendidikan pada bidang coastal public projects yang terkait dengan coastal engineering dan ocean environment.

Selama mengikuti program ini para peserta akan tinggal di KIOST, Busan mulai September 2019 hingga Juni 2021. Adapun tunjangan yang diberikan berupa asrama, biaya kuliah, biaya hidup dan tiket PP ke Busan (1 tiket PP setiap tahun)

Persyaratan yang dibutuhkan untuk mendaftar beasiswa ini di antaranya:

  • Surat keterangan kerja yang menerangkan bahwa peserta bekerja sebagai pegawai pemerintah yang menangani coastal projects
  • Sertifikat dan transkrip nilai S1
  • Sertifikat kemampuan Bahasa Inggris
  • Proposal studi
  • Surat rekomendasi (minimal 1, maksimal 3. Format proposal studi dan surat rekomendasi bisa didapatkan di website UST)

Bagi para peserta yang berminat dan untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Mr. Yeon S. Chang, PhD, LPEM Director (email: yeonschang@kiost.ac.kr/tlp: 82-51-664-3568 dan 8210-5406-7601) dengan alamat: Korea Institute of Ocean Science and Technology, 385, Haeyang-ro, Yeongdo-gu, Busan, Republik Korea sebelum akhir Januari 2019.

  1. ISEF

Program ini telah diselenggarakan sejak tahun 2000 yang mengundang para peneliti dari berbagai negara Asia ke Republik Korea. Untuk melakukan kolaborasi penelitian dengan universitas di Republik Korea selama 1 tahun atau 6 bulan dengan pembiayaan dari Chey Institute.

Pada program ISEF ini, tunjangan yang diberikan berupa: Tunjangan penelitian (3.000.000 won/bulan), Initial settlement support (1.000.000 won), Research paper grant (1.000.000 won yang diberikan setelah menyerahkan final research paper di akhir program).

Baca Juga :  Pelajar Indonesia Timur Tak Mau Kalah, Raih Beasiswa ke Amerika

Kemudian Insentif publikasi ($2.000-$5.000 untuk artikel yang diterbitkan pada jurnal yang didaftarkan di SSCI, AHCI, SCI. Kemudian insentif sebesar $1.000 untuk artikel yang diterbitkan pada jurnal yang didaftarkan di National Research Foundation of Korea). Selain itu masih mendapat Tiket pesawat PP dan Asuransi Kesehatan.

Persyaratan yang dibutuhkan untuk mengikuti program ini terdiri yaitu:

  • Harus merupakan peneliti dari universitas atau institusi yang telah memiliki gelar doktor
  • Maksimal berusia 50 tahun saat deadline pendaftaran
  • Tidak memiliki masalah kesehatan
  • Penelitian harus dilakukan dalam Bahasa Inggris
  • Para calon peserta harus melakukan pendaftaran melalui website kfas.or.krdengan melengkapi seluruh informasi yang dibutuhkan. Serta mengunggah beberapa kelengkapan dokumen di antaranya:
  • 2 surat rekomendasi,
  • 2 contoh penelitian yang pernah dilakukan dengan melampirkan abstrak dalam Bahasa Inggris,
  • Surat keterangan kerja (dibuat dalam 2 bulan terakhir),
  • Fotokopi ijazah Ph.D,
  • Surat dari research Affiliation.

Pendaftaran paling lambat harus diterima oleh panitia pada 22 Februari 2019 dengan hasil seleksi akan diumumkan pada 29 Maret 2019. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Chey Institute for Advanced Studies (email: isef@kfas.or.kr/ telp: 822-557-5681) dengan alamat Teheran-ro 211, Gangnam-gu, Seoul. (Siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?