SURABAYA – Hernawan Santosa akrab disapa Osa, siswa kelas VI SD Al Falah Surabaya, Jawa Timur menjadi kebanggaan sekolahnya. Osa berhasil membawa nama harum sekolah dan Indonesia di kancah kompetisi robot tingkat dunia. Pantaslah Osa mendapat julukan ‘Jago Robot’.
Dilansir surya.co.id, jago robot ini berhasil menjuarai RoboFest 2018 di Okayama University, Jepang. Dia menyingkirkan puluhan peserta dari belasan negara di dunia.
Atas prestasinya itu, dia berhak membawa pulang medali emas ke Surabaya. Istimewanya, meski seorang diri, Osa mampu memborong dua nomor sekaligus. Dua nomor tersebut biasanya dibawakan satu tim. Yaitu nomor Primary Gathering dan Primary Transporter.
Ibunda Osa, Nani Fitriani, mengatakan meski seorang diri Osa mampu mewakili tim untuk berlaga, tapi hasilnya tidak mengecewakan.
“Jadi tim hanya beranggotakan Osa seorang diri. Dia mampu memaksimalkan waktu karena sudah terbiasa dengan otak-atik robot,” ucap Nani dilansir, dikutip dari Surya.co.id
Setelah berhasil di RoboFest 2018, Osa kembali menorehkan prestasi sebagai jago robot. Hal itu dibuktikan sebulan kemudian. Dilansir tribunnews.com, bulan September 2018 lalu dia berhasil memborong tiga medali emas di tiga kategori kompetisi.
Dengan bekal kemampuannya memprogram robot sendiri, Osa mampu menjadi yang terbaik dalam ajang International Islamic School Robot Olympiad (IISRO) yang digelar 7-9 September 2018, di Kuala Lumpur, Malaysia.
Di ajang ini, Osa berhasil tampil sebagai Juara 1 Sumo Junior, yakni lomba robot dalam adu kekuatan robot. Di nomor Drone Racing Junior atau adu cepat robot karya setiap siswa, Osa juga juara pertama. Kemudian di nomor Gathering Junior yang mengangkat beban sesuai misinya, Osa menjadi yang terbaik.
Osa menyingkirkan puluhan peserta dari seluruh siswa sekolah Islam dari Asia Tenggara. Mula-mula mengalahkan tuan rumah Malaysia, kemudian Singapura, Thailand, Vietnam, Myanmar, Brunei Darussalam, dan peserta dari negara Asia Tenggara lainnya.
Dukungan ibunya membuat semangat putra seorang pilot ini. Dukungan terus diberikan kepada putranya. Kemampuan anaknya membuat optimis Nani dalam keikutsertaan Osa di kompetisi robot tingkat internasional tersebut.
“Setiap nomor ada 20 peserta. Untuk nomor drone racing saya optimistis juara karena di event nasional Osa selalu juara. Alhamdulilah bisa sabet tiga emas,” ucap Nani.
Dalam nomor drone racing kemahiran Osa begitu tampak. Yakni kecakapan robot menjalankan drone racing, mencari robot paling cepat saat melewati beberapa lintasan dan rintangan. (Siedoo/NSK)