MAKASSAR – LANGKAH taktis terhadap dampak bencana di Sulawesi Tengah yang diambil Dinas Pendidikan Sulawesi Selatan (Disdik Sulsel) patut mendapat acungan jempol. Di mana Disdik Sulsel mengambil langkah yang berhubungan dengan bidang pendidikan formal.
Beberapa kebijakan yang sifatnya instruksi kepada satuan pendidikan (sekolah-sekolah) yang berada di bawah naungan Disdik Sulsel. Sekolah tersebut yakni jenjang SMA, SMK dan SLB Negeri.
Instruksi yang dituangkan dalam bentuk surat edaran tersebut berisi enam poin. Kadisdik Sulsel, Irman Yasin Limpo menandatangani surat Nomor 0045/6517-bidang SMA.1/Disdik tersebut pada Kamis (4/10/2018) siang, seperti dikutip dari laman tribun-timur.com.
Poin surat edaran yang ditujukan kepada Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan se-Sulsel tersebut diarahkan untuk mengatasi persoalan siswa yang tidak dapat melanjutkan pelajaran sebagai dampak gempa dan tsunami. KCD diminta menerima peserta didik yang terkena bencana alam, khususnya yang berasal dari Kota Palu, Donggala, dan Sigi.
Status penerimaan mereka adalah siswa titipan untuk sementara waktu.
Bagi siswa yang ingin menjadi siswa tetap di Makassar, agar dapat dilihat dari aspek kebutuhan rasio proses belajar mengajar di sekolah.
“Bagi siswa titipan sementara agar tidak dimintai kelengkapan administrasi dan seragam sekolah. Kita juga akan siapkan baju seragam,” jelas None, sapaan akrab Irman Yasin.
Kemudian untuk kelengkapan buku bacaan, dapat dipinjamkan dari perpustakaan atau sumber lain yang tidak melanggar ketentuan yang berlaku.
None juga menginstruksikan guru Bimbingam Konseling (BK) untuk melakukan pembinaan kesiswaan bagi siswa yang terkena dampak bencana atau trauma healing jika diperlukan. Pihak sekolah juga diminta melakukan pengecekan dapodik terhadap siswa bersangkutan untuk memastikan bahwa siswa-siswi yang berasal dari Palu, Donggala dan Sigi sambil menunggu validasi dapodik siswa Sulteng.
“Jadi, jangan ada yang coba-coba memanfaatkan situasi ini untuk ambil keuntungan. Makanya kita akan cek baik-baik dapodik siswa melalui sistem,” katanya.
Terkait hal di atas, sudah disediakan moda transportasi berupa sejumlah bus untuk menjemput para pengungsi gempa Palu-Donggala, di Pelabuhan Makassar. (Siedoo)