Siedoo.com -
Daerah

Rawan Bencana, 126 Peserta Ikuti Pelatihan Penanggulangan Gawat Darurat

MAGELANG – Sebanyak 126 peserta mengikuti kegiatan Pelatihan Penanggulangan Gawat Darurat (PPGD) di Kampus 2 Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (27/9/2018). Selama empat hari, Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) UM Magelang menggelar acara itu bekerjasama dengan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Fikes UM Magelang. Kegiatan bertujuan untuk membekali lulusan Fikes dalam kemampuan menghadapi bencana.

Terlebih lagi bahwa kawasan Magelang tergolong daerah yang rawan bencana. Pelatihan juga untuk memberikan sertifikasi tambahan lulusan, sehingga mampu berkompetisi dalam dunia kerja.

“Kegiatan ini sesuai dengan visi Prodi Ilmu Keperawatan yakni menjadi prodi ilmu keperawatan yang Islami, inovatif, kompetitif unggul di bidang kegawatdaruratan dan terapi komplementer. Adapun visi Prodi D3 Keperawatan yakni menjadi program studi D-3 Keperawatan yang Islami, inovatif, kompetitif unggul di bidang keperawatan luka,“ kata Kaprodi S1 Keperawatan Fikes UM Magelang Ns. Sigit Priyanto, M.Kep.

Sigit yang juga Ketua IKA sekaligus ketua panitia kegiatan mengatakan, PPGD merupakan kegiatan yang rutin digelar setahun sekali. Kali ini 126 peserta mengikuti kegiatan yang mendatangkan trainer dari tim Jakarta Medical dan Training Services (JMS) 119. Ke-126 peserta tersebut terdiri dari 37 mahasiswa S1 Keperawatan dan 80 mahasiswa D3 Keperawatan, disamping peserta lain dari RS di sekitar Magelang.

“Peserta mahasiswa adalah calon wisudawan yang akan diwisuda 20 Oktober 2018 mendatang,” ujar Sigit.

Adapun acara dibuka langsung oleh Dekan Fikes Puguh Widiyanto, M.Kep. Materi pertama disampaikan dr. Panondang, Sp.B dari JMS yang membahas tentang Penatalaksanaan Pasien akibat Trauma Kepala, Spinal, Thorax, Abdomen, Musculos Keletal dan luka bakar. Selain menyampaikan metari, ia juga mempraktekkan penanganan trauma pada leher, serta cara memberikan sirkulasi pernafasan.

Baca Juga :  Hadapi Revolusi Industri 4.0, Dosen Dituntut Kuasai Metode E-Learning

Selama empat hari, hingga Ahad mendatang (30/9/2018) peserta akan mendapatkan materi dan praktek di kelas. Puncaknya pada Ahad berupa gladi penanganan bencana dengan tema simulasi mengenai rekayasa tabrakan massal. Serta, peledakan gedung dengan menggunakan lokasi lapangan Pandansari Mertoyudan.

“Dalam gladi tersebut peserta mensimulasikan evakuasi korban peledakan gedung dan ledakan massal dengan mengikutsertakan tim Mapala, Satpam, Polsek Mertoyudan. Serta tim ambulans dengan menerapkan prinsip Triage yaitu prioritas penanganan emergency serta urgency berikutnya yang non – urgency,” jelasnya. (Siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?