TEGAL– PEMBELAJARAN dalam jaringan (daring) atau online learning sudah menjadi kebutuhan dalam dunia pendidikan. Ini berkait dengan peningkatan kualitas pendidikan sekaligus mengimbangi masuknya era industri 4.0.
Hal itu ditegaskan peneliti senior dari AS, Heru Widiatmo PhD. Pria kelahiran Indonesia yang kini menjadi warga negara AS, menyampaikan hal penting tersebut saat sosialisasi pembelajaran daring di hadapan 80 kepala SMA, SMK, MA dan pendidikan sederajat lainnya se-Eks Karesidenan Pekalongan, di aula Yayasan Pendidikan Pancasakti (YPP) Universitas Pancasakti (UPS) Tegal, Jawa Tengah.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM), Dr. Purwo Susongko, MPd menandaskan LPPM UPS Tegal telah merencanakan kegiatan penting ini cukup lama. Sebab, kualitas pendidikan di Tegal dan sekitarnya juga di Indonesia perlu ditingkatkan.
“Salah satunya dengan menyosialisasikan pembelajaran daring untuk mengejar ketertinggalan,” tandasnya.
Dalam kegiatan tersebut, lembaganya menawarkan kepada utusan sekolah yang datang untuk dapat menikmati pembelajaran daring berstandar internasional. Mengingat penyaji materi atau tutor yang didatangkan Heru Widiatmo, PhD merupakan peneliti senior dari AS. Dia lebih dikenal sebagai senior psychometrician, reseach technology, data, science and analytics, ACT. Selain itu juga sebagai fasilitator dalam pembelajaran daring.
Purwo Susongko yang juga sebagai pemateri utama menambahkan, pihak sekolah yang mengikuti kegiatan sosialisasi itu melakukan pengisian kesediaan untuk menjadi mitra dalam kegiatan pembelajaran daring.
“Dengan kemitraan tersebut diharapkan kelak mutu pembelajaran akan memiliki standar yang sesuai dengan kebutuhan internasional,” tambahnya.
Sementara itu, Heru Widiatmo menjelaskan, mutu pendidikan di Indonesia sudah tertinggal 128 tahun seperti yang dirilis lembaga PISA. Hal itulah yang menjadikan pembelajaran berbasis daring merupakan salah satu cara untuk mengejar ketertinggalan dari negara lain.
Pola pikir pembelajaran daring saat sekarang masih dianggap berkaitan dengan perolehan sertifikat yang didapatkan dalam pembelajaran. Padahal, pembelajaran daring bukan sekadar sertifikat, tapi perbaikan kualitas pembelajaran di Indonesia.
Hal itulah yang menjadikan pembelajaran daring bertandar internasional merupakan kebutuhan dalam pembelajaran. Rektor UPS Tegal Dr. Burhan Eko Purwanto, MHum saat membuka kegiatan itu mengatakan, pembelajaran daring yang sudah digaungkan pemerintah sejak 2014 merupakan kegiatan positif untuk peningkatan kualitas pembelajaran di Indonesia. Apalagi dengan adanya era industri 4.0, pendidikan di tanah air dituntut untuk meningkatkan kegiatan literasi.
Dengan demikian, pembelajaran berbasis daring yang dikuatkan dengan literasi menjadi kebutuhan dalam peningkatan kualitas pembelajaran. Di sisi lain, peran LPPM perguruan tinggi dalam upaya turut mendongkrak kualitas pendidikan, diharapkan dapat mendongkrak nilai jual UPS Tegal di masyarakat.
Hal ini sekaligus juga akan menguatkan eksistensi lembaga pendidikannya dalam peningkatan kualitas pembelajaran. Kegiatan tersebut merupakan awal dalam peningkatan kerja sama perguruan tinggi dalam bidang akademik, dengan institusi dalam dan luar negeri.
Siedoo/Net/NSK