JAKARTA – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengisyaratkan aksi heroik Yohanes Gama Marchal alias Joni Kala yang memanjat tiang bendera saat upacara HUT Kemerdekaan RI di NTT, Jumat (17/8/2018), menjadi salah satu keberhasilan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK).
“Saya berharap ini bisa menjadi contoh pendidikan karakter yang berhasil diterapkan di sekolah,” ujarnya dilansir jpnn.com.
Sebagaimana diketahui, dalam peristiwa di Lapangan Motaain, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Joni memanjat untuk membetulkan tali pemintas bendera yang tak bergerak lantaran tersangkut di ujung tiang, alias keluar dari as roda. Jika itu tidak dibetulkan, maka bendera Merah Putih tidak dapat berkibar di sana.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Joni yang telah memberikan contoh sebagai anak Indonesia yang memiliki jiwa nasionalisme. Saya sangat yakin penanamaan nasionalisme itu kalau programnya dilaksanakan sungguh-sungguh di sekolah, maka kekhawatiran nasionalime anak bangsa akan luntur, itu tidak akan terjadi,” tuturnya.
Melalui program PPK yang diterapkan di sekolah, meliputi religiusitas, nasionalisme, patriotisme, integritas, dan kemandirian, serta gotong royong, Muhadjir berharap, sekolah bisa memberikan suasana kepada para siswa untuk menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Atas aksi Joni tersebut, mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang, Jawa Timur tersebut memberikan apresiasi dan penghargaan.
“Saya mengapresiasi tindakan Joni itu, tindakan dalam arti yang positif. Bentuk patriotisme zaman now, di mana ketika bendera merah putih mau dikibarkan ada kendala, kemudian diambil alih agar tetap berkibar di Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI,” tandasnya.
Mendikbud memberikan penghargaan kepada Joni berupa piagam, beasiswa bakat dan prestasi sampai jenjang SMA, tas, seragam sekolah, sepatu, laptop, dan juga kenang-kenangan berupa foto Joni yang ketika berada di kantor Kemendikbud yang ditandatangani oleh Menteri Muhadjir.
Apa itu PPK
Melansir dari cerdasberkarakter.kemdikbud.go.id PPK adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah ragadengan pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
Tujuan PPK
1. Membangun dan membekali peserta didik sebagai generasi emas Indonesia Tahun 2045 guna menghadapi dinamika perubahan di masa depan;
2. Mengembangkan platform pendidikan nasional yang meletakkan pendidikan karakter sebagai jiwa utama dengan memperhatikan keberagaman budaya Indonesia;
3. Merevitalisasi dan memperkuat potensi dan kompetensi ekosistem pendidikan.
Kualitas karakter merupakan salah satu aspek untuk membangun Generasi Emas 2045, disertai kemampuan dalam aspek literasi dasar dan kompetensi abad 21. (Siedoo)