JAKARTA – Dalam dunia pendidikan, prestasi putra-putri Indonesia kembali menggembirakan. Koleksi medali bertambah lagi. Yang terbaru adalah medali dari ajang International Geography Olympiad (IGeo) atau Olimpiade Geografi Internasional (OGI) ke-15 di Kanada baru-baru ini. Empat pelajar berhasil membawa pulang dua medali perak dan dua medali perunggu.
Mereka adalah Fernando dari SMA Sutomo 1 Medan dan M. Nadafa Isnain dari SMA Kesatuan Bangsa Yogyakarta meraih medali perak. Sementara Rizky Amalia Wulandari dari SMA Kharisma Bangsa Tangerang dan Jamal Habibur Rahman dari SMA Taruna Nusantara Magelang meraih medali perunggu.
Fernando merasa sangat bangga atas prestasi di kelas internasional tersebut. Baginya, raihan ini merupakan hasil dari disiplin dan antusiasmenya mempelajari geografi. Ditekankan bahwa geografi bukanlah sekadar hafalan.
Untuk mempelajari geografi yang paling penting adalah pemahaman terhadap konsep-konsep terkait geografi.
“Menurut saya, geografi itu ilmu yang sangat nyata. Bisa dilihat langsung. Intisari geografi itu ‘kan alam dan dampaknya kepada kehidupan manusia. Menurut saya itu sangat dekat dengan hidup kita, dan sangat menarik untuk dipelajari,” ujarnya sebagaimana dilaman kemdikbud.go.id.
Dalam IGeo diselenggarakan dalam tiga babak tes, yaitu Written Response Test (WRT), Fieldwork Test (FWT), dan Multimedia Test (MMT). Tim OGI Indonesia dilaporkan unggul dalam WRT. Kontribusi terbesar penilaian dari WRT dan FWT sebanyak empat puluh persen, sedangkan untuk MMT dibobotkan sebanyak 20 persen.
Bagi Fernando, tes yang dianggap sulit adalah tes lapangan (FWT). Kondisi lingkungan yang berbeda dengan Indonesia menjadi salah satu tantangan dalam menyelesaikan tugas.
“Kami diminta untuk mendatangi sebuah daerah perkotaan yang khas sisi kulturalnya dan daerah teluk. Kemudian diminta mengidentifikasi masalah di daerah tersebut lalu memberikan solusinya,” ujar peraih perunggu di Olimpiade Siswa Nasional (OSN) tahun 2017 ini.
Bagi Rizky Amalia Wulandari, peraih medali perunggu IGeo 2018, Geografi itu sangat luas dan bisa mengintegrasikan berbagai ilmu yang lain seperti ekonomi, bahkan biologi. Selain belajar dari referensi berupa buku dan jurnal, ia juga suka menggali informasi seputar geografi dari berita.
“Saya juga belajar dari video-video di youtube,” kata perempuan yang baru lulus SMA ini.
Di kompetisi itu diikuti 165 peserta dari 43 negara. Secara umum, capaian tim OGI ini menempatkan Indonesia di peringkat 9 dari 43 negara.
“Ini pertama kalinya Indonesia masuk dalam sepuluh besar ajang IGeo. Tahun lalu kita berada di peringkat 12 dunia,” kata Kepala Sub Direktorat Peserta Didik, Direktorat Pembinaan SMA, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjen Dikdasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Suharlan.
Pemerintah mengapresiasi capaian peserta didik yang berprestasi dan mengharumkan nama bangsa di kompetisi internasional. Sampai saat ini tercatat empat emas, 13 perak, dan tujuh perunggu yang disumbangkan siswa SMA Indonesia dari berbagai kompetisi internasional. (Siedoo)