SEMARANG – Rektor Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Muhdi, mengungkapkan, pemerintah mewajibkan mahasiswa calon guru dari Lembaga Pendidikan dan Tenaga Kependidikan (LPTK) selain menempuh Pendidikan Profesi Guru (PPG), kini juga harus lulus Uji Kompetensi Mahasiswa (UKM) PPG. Tahapan-tahapan tersebut harus dilewati sebelum para lulusan terjun ke lapangan.
Menurut Muhdi yang juga Sekretaris PGRI Jateng ini, persyaratan untuk menjadi guru yang bersertifikat pendidikan saat ini memang sangat ketat dan tidak mudah.
“Ini didasari atas keinginan pemerintah yang ingin mencetak guru berkualitas dan muaranya bagi kemajuan pendidikan di Tanah Air,” katanya usai melepas peserta magang 3 di Balairung Kampus UPGRIS, Semarang.
Ia mengatakan bahwa, sebenarnya kebutuhan guru di Indonesia saat ini cukup besar yakni mencapai 706 ribu guru, sementara di Jateng sebanyak 90 ribu-an guru. Akan tetapi persoalannya, untuk mengisi kebutuhan tersebut kini harus memiliki standard kompetensi, salah satunya harus lulus PPG. Padahal, jumlah guru yang sudah menempuh PPG belum ada 10 persen dari kebutuhan.
”PPG sendiri ini ditempuh dalam waktu satu tahun. Berbeda dengan sebelumnya yang hanya beberapa minggu,” jelas dia.
Muhdi mengatakan, untuk peserta PPG bersubsidi pemerintah juga jumlahnya terbatas. PPG dalam Jabatan 2018 dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu tahap pertama 31 Mei 2018 sejumlah 6.775 guru, tahap kedua dimulai 2 Juli 2018 dengan sasaran 7.112 guru dan tahap ketiga akan dimulai pada 1 September 2018 khusus untuk guru dari daerah 3T (terluar, terdepan, tertinggal) jumlahnya 7.000 guru.
Tercatat peserta PPG Jateng sebanyak 1.142 guru. Di provinsi ini pemerintah telah menunjuk 6 perguruan tinggi, salah satunya UPGRIS untuk melaksanakan proses pembelajaran PPG tersebut sejak 31 Mei 2018.
”Tentu ini juga masih jauh dari kebutuhan guru, tetapi bagaimanapun juga proses tersebut harus dilalui. Harapannya, begitu guru-guru keluar dari PPG, cara mengajarnya sudah berubah. Cara memberi evaluasi berubah, juga yang lebih penting anak-anak yang diajarpun semakin bersemangat,” jelas dia.
Sementara itu, terkait penglepasan peserta magang UPGRIS sebanyak 1.927 mahasiswa. Mereka akan menjalani magang di sejumlah sekolah yang ada di Semarang dan sekitarnya.
”Sebelum proses magang ini, para calon guru ini sudah dibekali dengan kompetensi-kompetensi baru yang sesuai dengan perkembangan teknologi dan dapat berpikir kritis,” ungkap Muhdi didampingi Kepala Kurikulum dan PPL UPGRIS, Wiyaka.
Sumber: UPGRIS