Siedoo, Mahasiswa Universitas Tidar (Untidar) Magelang, Jawa Tengah menemukan alat untuk mempermudah lansia mengecek kesehatannya. Alat ini dinilai lebih praktis dan efektif untuk dibawa ke mana pun pergi. Mahasiswa menamai alat ini dengan Elderly Health Monitor System atau ELMOS.
“ELMOS menjadi terobosan untuk memberikan layanan kesehatan lansia yang dimudahkan dengan mengintegrasikannya ke smartphone android,” kata Ketua Tim Program Kreatifitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) ELMOS (Elderly Health Monitor System) Choirul Anam.
Munculnya inovasi mahasiswa ini tidak lepas dari meningkatnya populasi menua (ageing population) di Indonesia. Namun demikian, kondisi ini kurang diimbangi dengan peningkatan inovasi layanan kesehatan terhadap lansia. Padahal, pemantauan kesehatan yang kurang atau bahkan terlambat, dapat membahayakan kesehatan para lansia. Apalagi jika lokasi fasilitas kesehatan yang jauh dari rumah.
Inovasi layanan monitor kesehatan lansia ini langsung terintegrasi dengan smartphone android. Cara kerja alat ini meletakkan ELMOS pada bagian lengan atas. Lalu anggota keluarga dapat langsung memonitor kesehatan lansia tersebut menggunakan smartphone yang telah terhubung dengan alat yang telah terkoneksi melalui bluetooth. Saat itu juga bisa langsung membaca kondisi kesehatan melalui aplikasi ELMOS yang telah terinstal.
“Kami sudah menguji coba ELMOS di Laboratorium Elektronik Untidar,” ujarnya.
ELMOS diwujudkan dalam bentuk gawai yang berisi mikrokontroler arduino. Sensor detak jantung, sensor suhu DS18b20, dan sensor accelerometer MPU 6050. Serta, modul bluetooth yang dikemas menjadi alat yang inovatif dan mudah digunakan oleh lansia.
Dalam alat ini, lansia akan dideteksi jumlah detak jantung per menit (Beat per Minute BPM), jumlah suhu tubuh dengan satuan derajat selsius (*C). Dan, deteksi lansia apabila mengalami jatuh maka, ELMOS akan mengirim pemberitahuan ke smartphone.
“Selama praktik uji coba beberapa kali dan dibandingkan dengan keadaaan aktual, hasil uji coba mengindikasikan hasil pembacaan alat mengalami perbedaan yang sedikit. Itu berarti alat ini memiliki margin error yang kecil,” katanya.
Anam berharap, ELMOS dapat menjadi solusi peningkatan layanan kesehatan lansia untuk menghadapi peningkatan populasi menua. Alat ini bermanfaat sebagai layanan monitor kesehatan lansia yang inovatif, efektif,dan mudah digunakan serta berkelanjutan.
“Kedepan akan terus kami kembangkan alat ini. Bukan tidak mungkin beberapa tahun lagi masyarakat lansia akan membutuhkan layanan kesehatan lansia yang inovatif dan mudah digunakan. Harapannya ELMOS bisa menjadi jawaban akan inovasi layanan monitor kesehatan lansia untuk menghadapi peningkatan populasi menua di Indonesia,” jelasnya.
Elderly Health Monitor System atau ELMOS diharapkan dapat dikembangkan menjadi alat monitor kesehatan lansia di Indonesia.
“Ukurannya yang kecil dan cara aplikasi sederhana, mempermudah para lansia memonitor kesehatannya dimanapun berada,” kata Choirul Anam.