MAGELANG – Sekolah Menengah Atas Nasima baru-baru ini mengadakan kerjasama dengan Akmil Magelang, Jawa Tengah di bidang diklat bela negara. Hal ini dalam rangka penguatan karakter nasionalis-agamis bagi para siswa SMA Nasima.
Beberapa waktu lalu Ketua Umum Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Nasima, Agus Sofwan Hadi mengatakan nasionalisme dan agama adalah satu kesatuan, padu, dan tak terpisahkan. Rasa cinta tanah air, keimanan yang kuat, dan akhlak mulia merupakan kesatuan karakter yang diperlukan setiap generasi bangsa dalam mewujudkan visi Indonesia Raya.
Menurut Agus, SMA Nasima adalah sekolah yang komitmen dan konsisten menyelenggarakan pendidikan karakter nasionalis agamis dalam totalitas kegiatan sekolah.
“Nasima sendiri merupakan akronim dari kata ‘nasionalisme agama’,” kata Agus yang juga Ketua Pengurus Wilayah LP Maarif Jateng itu.
Kurikulum diklat disusun sesuai karakteristik remaja dengan kegiatan seperti pembiasaan hidup disiplin, rapi, sehat, dan bersih layaknya taruna Akmil Magelang. Para siswa juga diajak dalam tradisi makan bersama serta kegiatan survival untuk melatih daya juang, jiwa korsa, dan kemandirian. Materi dipresentasikan dan didiskusikan secara interaktif oleh pelatih dan perwakilan taruna.
Menindaklanjuti penanaman jiwa nasionalisme-agamis kepada para siswa, peserta didik kelas XI SMA Nasima setiap tahun dilakukan program Jelajah Nusantara. Hal ini sekaligus mengenalkan keberagaman suku di tanah air. Misalnya berkunjung ke daerah Batak Sumatera Utara, Sasak NTB, Toraja Sulawesi Selatan, Dayak Kenyah di Kalimantan Timur, dan sebagainya.
Bahkan untuk mengenalkan budaya Nusantara SMA Nasima juga rutin mengirim misi budaya ke luar negeri. Seperti Andong International Maskdance Festival di Korea Selatan adalah salah satu yang rutin diikuti. Pada tahun 2018 ini SMA Nasima mengirim 12 murid yang akan membawakan 5 tarian dari beberapa daerah dalam festival tersebut.
*Narwan, S.Pd
Guru SD Negeri Jogomulyo, Kecamatan Tempuran,
Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah.