GOWA – Gowa sebagai salah satu kabupaten di wilayah Sulawesi Selatan tidak ingin dunia pendidikannya tertinggal dibanding daerah lain. Berbagai langkah pembenahan pun dilakukan Dinas Pendidikan (Disdik) setempat. Yang ditempuh diantaranya membentuk tim pengembangan akademik. Fokusnya pada program SKTB (Sistem Kelas Tuntas Berkelanjutan).
Program yang dicetuskan Bupati Gowa Ihsan Yasin Limpo tersebut menerapkan dalam pembelajaran di sekolah tidak mengenal siswa tinggal di kelas. Bila ada siswa, dalam mata pelajaran tertentu tidak sesuai nilai standar, maka di kelas selanjutnya tidak serta merta siswa lepas dari mata pelajaran tersebut. Siswa bersangkutan masih punya tanggungan.
“Maksudnya dia akan tetap melanjutkan ditingkat berikut tapi juga wajib menyelesaikan mata pelajaran yang tidak dia luluskan di tingkat sebelumnya. Disini kadang orang tidak mengerti bagaimana teknisnya,” ujar Kadis Pendidikan Gowa, dr. Salam, sebagaimana ditulis tribunnews.
Diterangkan, kewajiban peserta didik menyelesaikan kompetensi dasar pada mata pelajaran yang tidak sesuai standar, akan dibantu guru. Ini diistilahkan sebagai pembelajaran remedial.
Ternyata, program SKTB tersebut mendapat respon positif dari berbagai pihak. Termasuk pengakuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Pihaknya juga diundang Universitas Surya untuk berbicara khusus tentang SKTB. Dan dalam waktu dekat, Pemkab Gowa juga diundang Barito Kalimantan Selatan untuk berbicara tentang inovasi pendidikan Kabupaten Gowa.
“Saya sendiri yang datang ke Kementerian dan berbicara tentang Gowa Kabupaten Pendidikan. Diantara yang saya bahas adalah SKTB dimana sebelumnya SKTB telah mendapatkan exellence service,” ungkapnya sebagaimana ditulis sindonews.com.
Dinyatakan, SKTP di Gowa kini sudah jadi percontohan pendidikan secara nasional.
“Ini sebuah fakta yang bukan dikarang-karang,” tandasnya.
Maksimal Kembangkan Potensi Siswa
Wakil Bupati Gowa Abd Rauf Malaganni mengatakan, SKTB adalah sebuah kebijakan Pemerintah Kabupaten Gowa yang menekankan pada pelayanan pendidikan secara komprehensif dan tuntas kepada peserta didik.
Menempatkan peserta didik sebagai subjek dalam belajar, memberikan pengalaman belajar yang mampu mengembangkan potensi peserta didik secara maksimal.
Ia berharap agar SKTB bisa menjadi acuan dalam bidang pendidikan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai amanat UUD 1945.
Dikatakan Rauf, SKTB hadir berlandaskan sebuah cara pandang yang positif bahwa anak yang lahir normal berpotensi menjadi cerdas.
“Dengan kecerdasan itu, anak akan mengaktualisasikan dirinya ditengah-tengah masyarakat dan mampu membebaskan manusia dari belenggu kebodohan dan ketertinggalan menuju tatanan hidup yang lebih baik dan beradab. Saya sangat berharap agar Gowa menjadi Kabupaten Pendidikan melalui berbagai terobosan dan inovasi termasuk SKTB ini,” kata Rauf sebagaimana ditulis beritakota.com
Program SKTB Dipuji Profesor
Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makassar Prof Dr Pangerang Moenta memuji SKTB.
Ia sepakat jika gagasan tersebut patut dijadikan contoh. Karena mata pelajaran di Indonesia yang tergolong banyak itu sangat memberatkan peserta didik.
“Mata pelajaran yang banyak, itu cenderung menekan dan menyiksa siswa. SKTB yang diterapkan di Gowa, itu betul-betul menghargai. Saya kira ini adalah terobosan sangat bagus,” katanya.
Tak hanya itu, Pangerang juga tak sungkan menyebut jika SKTB yang pertama diterapkan di Indonesia tersebut, bisa diadopsi.