MAGELANG – Bakti sosial (baksos) di Lereng Sumbing, tepatnya SDN Sutopati 5, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang berjalan sukses. Sebanyak 47 peserta perwakilan dari sembilan universitas di Jateng-Yogyakarta mengikuti acara tersebut. Mereka merupakan perwakilan dari UAD, UNY, UMY, UNNES, UPGRIS, UNWAHAS, UNISULA, UMP dan UM Magelang.
Selama tiga hari, para mahasiswa ini menginap bersama di SDN Sutopati 5, Kecamatan Kajoran. Mereka menyampaikan berbagai materi untuk anak-anak di sekitarnya. Pendidikan karakter terhadap anak merupakan salah satu tujuan acara tersebut.
Tujuan lain yaitu memberikan kesadaran pada anak usia sekolah dasar agar mau melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Serta, memberikan pemahaman terhadap anak terkait bahaya merokok.
“Alhamdulillah, (dari tahun ke tahun) jumlah siswa yang melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi semakin bertambah. Tapi, masih saja dijumpai ada anak usia sekolah yang merokok,” kata salah satu mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang Nurul Rachma.
Ia mengatakan, kegiatan yang digelar Forum Eksekutif Mahasiswa Teknik (Femat) se Jateng-Yogyakarta ini berlangsung dari 11-13 November silam. Rombongan peserta berangkat dari Sekretariat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Teknik (FT) UM Magelang Jumat (11/11/2016) sekitar pukul 15.00 WIB. Sementara mahasiswa tiba dilokasi sekitar pukul 23.00 WIB. Perjalanan cukup memakan waktu karena lokasi dan kondisi cuaca yang tidak menentu.
Acara dilanjutkan persiapan dan briefing untuk kegiatan pada esok harinya. Para peserta dibagi menjadi tiga tim, yang masing-masing diberi tugas dan tanggung jawab sendiri. Tim pertama mengajar tentang pendidikan karakter siswa SD Negeri Sutopati 5, yang merupakan base camp peserta selama acara baksos.
Tim kedua, bertugas mengajar kreatifitas keteknikan. Seperti, membuat kipas angin dan baling-baling pesawat dari dinamo. Para siswa berkarya dengan bahan-bahan yang sudah disediakan dari anggota Femat.
Adapun tim ketiga, bertugas membangun penerangan jalan di depan sekolah. Selain itu, juga bertanggung jawab membersihkan kamar mandi yang biasa digunakan dan memperbaiki fasilitas-fasilitas lain yang rusak.
“Kondisi pada saat dilokasi berlangsung hujan. Sehingga, tiang listrik yang dibangun peserta baksos jadi susah kering,” kata Nurul Rachma.
Sementara pada hari kedua, peserta mengadakan penyuluhan tentang hak dan perlindungan anak dari Badan Perlindungan Perempuan Masyarakat (Bapermas). Khusus hari terakhir, peserta baksos mengajak anak-anak, terutama siswa SD Negeri Sutopati 5 untuk ikut kegiatan outbond sederhana di sekitar Lapangan Sekolah. Kegiatan lalu ditutup dengan pemberian buku dan peralatan tulis menulis agar siswa tetap semangat dalam belajar.
Rangkaian acara yang dilaksanakan Femat se Jateng-Yogyakarta ini disambut positif warga sekitar. Para mahasiswa ingin, agenda baksos dapat dilaksanakan di desa lain. Bahkan, warga juga berharap, acara ini bisa sering dilakukan karena dapat memotivasi anak-anak mereka.