Siedoo, DIK DOANK pernah eksis di dunia hiburan tanah air. Kala itu wajahnya sering menghiasi layar kaca televisi. Perlahan, ketenaran di jagat entertainment ia tinggalkan di tahun 2006. Diantara aktivitasnya adalah lebih mengurus Sekolah Alam Kandank Jurank Doank yang ia dirikan sejak 1993.
Ia juga sering menyampaikan wejangan-wejangannya kepada mahasiswa. Point yang ditonjolkan adalah tentang ibu. Pemilik nama lengkap Raden Rizki Mulyawan Kertanegara Hayang Denada Kusuma ini berpesan kepada mahasiswa agar selalu menyayangi ibu.
Katanya, jangan sampai para mahasiswa menyia-nyiakan kesempatan kuliah. Sementara, ibunya di rumah berjuang membantu mencari nafkah untuk biaya kuliah.
“Ada kesempatan kuliah digunakan sebaik-baiknya. Ingat perjuangan orangtua terutama ibu,” ujar pria kelahiran Jakarta 21 September 1968 ini sebagaimana ditulis Viva.
Dicontohkan, dengan sebuah telepon seluler, di mana dengan kecanggihan teknologi, manusia bisa berkomunikasi dengan media apapun.
“Tapi ibu berkomunikasi dengan bahasa hati. Sehingga, seorang ibu tahu keadaan kalian walau dari kejauhan dan kalian tidak memberi kabar padanya,” ucapnya.
Dik Doank juga mengingatkan pada para mahasiswa agar senantiasa ikhlas dalam menempuh akademisnya.
Terkait dengan Kandank Jurank, dijelaskan Dik Doank adalah tempat bermain. Bermain juga adalah belajar. Untuk itu ia sering mengundang orang-orang yang berilmu untuk hadir ke sekolah tersebut.
“Agar anak-anak yang bermain itu dapat mengambil hikmah dari apa yang dia pelajari,” katanya sebagaimana ditulis CNN Indonesia.
Bagi pria berkacamata ini, area Kandank Jurank Doank itu menyuguhi matanya dengan berbagai hasil karya anak-anak.
Semuanya menawarkan pemandangan penuh warna. Mulai dari lukisan, poster, sampai kertas-kertas hasil dari seni melipat dipajang dengan rapi di dinding-dinding bangunan. Karya-karya hasil keringat dan tangan Dik Doank juga turut menghiasi area ini. Berbagai barang hasil daur ulang pun dipajang di beberapa ruangan.