Siedoo.com -
Daerah

Kenalkan Sejarah dengan Cara Berbeda

MAGELANG – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berupaya mengenalkan sejarah kepada masyarakat secara luas. Terdapat berbagai cara untuk upaya pengenalan tersebut. Selain menonton film, terobosan lain yang dilakukan Kemendikbud untuk pengenalan pelajaran sejarah adalah melalui lawatan ke tempat-tempat bersejarah, komik sejarah, lomba kreasi audio visual sejarah untuk siswa SMA/MA/SMK se-Indonesia, dan Inti bangsa (internalisasi nilai wawasan kebangsaan untuk guru-guru sejarah di wilayah perbatasan).

Kemendikbud pun menyelenggarakan penguatan pendidikan karakter melalui media inspiratif (Pendekar Inspiratif). Direktur Sejarah Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Triana Wulandari menyebutkan, kementerian memiliki sebanyak 30 film yang disiapkan untuk program Pendekar Inspiratif. Di setiap daerah, akan diputar dua film dengan sasaran penonton 750 guru dan 750 siswa.

Pemutaran film inspiratif ini merupakan salah satu bentuk pengenalan pelajaran sejarah dengan cara yang menarik dan berbeda. Tidak hanya menghadirkan para guru dan siswa, pemutaran film ini juga menghadirkan pemeran/artis.

“Jadi belajar sejarah itu tidak harus di kelas, tapi bisa juga dilakukan dengan cara menarik,” katanya saat berkunjung di Kota Magelang, Jawa Tengah.

Kota Magelang tahun ini ditunjuk menjadi salah satu lokasi launching penyelenggaraan penguatan pendidikan karakter melalui media inspiratif (Pendekar Inspiratif). Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk nonton bareng pemutaran film inspiratif yang mengandung nilai karakter bangsa.

“Para siswa bisa diajak menonton film sehingga nantinya bisa muncul inspirasi maupun spirit dari film dan bisa dicontoh,” kata Triana.

Menurut dia, kegiatan ini sudah berjalan selama enam tahun terakhir. Tahun ini pertama kali diputar di Kota Magelang.

“Setiap tahun kita roadshow di kota/kabupaten di Indonesia,” ungkapnya di sela pemutaran film inspiratif di Gedung Widoro Wiji Pinilih Kota Magelang.

Baca Juga :  Tradisi Mudik dan Pendidikan Karakter bagi Anak

Sementara, Asisten II Setda Kota Magelang, Joko Budiono mengaku bangga karena Kota Magelang tahun ini ditunjuk sebagai lokasi launching Pendekar Inspiratif. Tokoh Ki Hajar Dewantoro telah memaknai pendidikan sebagai upaya untuk membentuk manusia yang tidak hanya memiliki pikiran yang cerdas dan pintar saja.

“Namun lebih dari itu, pendidikan harus peka akan budi pekerti. Sehingga dengan kepekaan ini, terbentuklah pribadi yang sesuai akar budaya bangsa Indonesia, yaitu halus budinya dan santun tingkah lakunya,” kata Joko.

Berdasarkan gagasan Ki Hajar Dewantoro tersebut, pendidikan pada hakekatnya memiliki 2 tujuan. Yaitu, membantu manusia menjadi cerdas dan pintar. Serta membantu manusia menjadi lebih baik.

Dijelaskan bahwa, menjadikan manusia menjadi cerdas dan pintar boleh jadi merupakan hal yang mudah untuk dilakukan. Namun, menjadikan manusia menjadi baik akan jauh lebih sulit. Dengan demikian, sangat wajar apabila problem moral merupakan persoalan mendesak yang harus segera diatasi.

“Terlebih menghadapi era keterbukaan dan teknologi informasi seperti saat ini,” urainya.

Ia pun mengapresiasi adanya usaha untuk melakukan penguatan pendidikan karakter manusia Indonesia. Karena hal ini akan menjadi fondasi terbentuknya generasi yang berkualitas dan berakhlak baik. Terlebih dengan penggunaan film sebagai media visual pembelajaran, yang memiliki daya tarik dalam mempengaruhi penonton.

“Sehingga mampu membawa pesan khusus dari film tersebut,” kata dia.

Apa Tanggapan Anda ?