MAGELANG – Para Jurnalis Muhammadiyah (JurnalisMu) dan pegiat literasi dari berbagai daerah di Jawa Tengah berkumpul di Magelang. Mereka mengikuti agenda kegiatan kopi darat (Kopdar) di Gedung Rektorat Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang Jalan Mayjen Bambang Soegeng Km 5 Mertoyudan. Acara ini dikuti 70 peserta dari perwakilan Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) kabupaten / kota se Jawa Tengah.
Forum juga dihadiri Wakil Ketua MPI Pimpinan Pusat Muhammadiyah Widyastuti dan Jumari mewakili PWM Jawa Tengah. Pada pertemuan itu, akan mengupayakan taman pustaka hadir merata di semua daerah. Bahkan, bisa sampai ke desa-desa.
“Adanya taman pustaka, diharapkan menjadi tempat bagi masyarakat yang ingin membaca buku-buku keagamaan, keorganisasian hingga pengetahuan umum,” kata Wakil Ketua MPI PWM Jateng Mukhtar Arifin Sholeh.
Dirinya pun berencana menggelar pelatihan peningkatan kompetensi pustakawan atau pengelola perpustakaan. Dalam waktu dekat, ia akan memperbaiki database koleksi buku di taman pustaka yang telah ada.
Ketua MPI Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah Teguh Hadi Prayitno menyuntikkan semangat warga Muhammadiyah untuk mencintai literasi. Sebagai gerakan berkemajuan, pihaknya akan menghadirkan Taman Pustaka sampai di tingkat desa. Keberadaan taman pustaka juga diharapkan mampu memberikan kemudahan akses informasi dan pengetahuan bagi masyarakat.
Ia menyampaikan bahwa Muhammadiyah memiliki komitmen dalam rangka menumbuhkan budaya leterasi. Beberapa hal yang dilakukan antara lain, mengupayakan taman pustaka hadir merata di semua daerah bahkan sampai ke desa-desa.
“Dan juga menyiapkan program kerja yang mampu menjadikan perpustakaan terus berkembang dan berkelanjutan,” jelasnya.
Menurut dia, para jurnalis juga perlu memiliki kemampuan menyajikan berita yang menarik sehingga layak dikonsumsi oleh masyarakat. Karena itu, dalam waktu dekat ini akan diselenggarakan uji kompetensi bagi jurnalis Muhammadiyah. Out put yang diharapkan, para jurnalis di persyarikatan ini memiliki kompetensi, dan berkontribusi membesarkan organisasi yang didirikan KH. Ahmad Dahlan pada 18 November 1912 di Jogjakarta itu.
“Ketika organisasi ini besar maka harapannya akan semakin besar pula peran dan kontribusinya bagi umat dan bangsa,” tandasnya.