MAGELANG, siedoo.com – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) menyelenggarakan pembekalan kepada peserta KKN UNTIDAR di Gedung Kuliah Umum dr. H.R. Suparsono, Rabu 3 Januari 2024.
———
“Mahasiswa harus mempersiapkan diri sebelum terjun langsung di lapangan dan mampu menerapkan ilmu yang didapat selama perkuliahan di masyarakat,” ungkap Rektor UNTIDAR, Prof. Dr. Sugiyarto, M.Si.
KKN Gelombang II Tahun Akademik 2023/2024 tersebut dilaksanakan pada Januari 2024.
Peserta pembekalan adalah 667 mahasiswa yang dibagi dalam 65 kelompok. Mereka ditempatkan pada 60 desa di 9 Kecamatan Kabupaten Magelang.
Kecamatan yang dituju meliputi Kecamatan Bandongan, Borobudur, Kajoran, Kaliangkrik, Mungkid, Windusari, Salaman, Tempuran, dan Srumbung.
Kegiatan KKN sendiri akan dilaksanakan tanggal 8 Januari 2024 hingga 9 Februari 2024.
Ketua LPPM UNTIDAR, Dr. Dra. Eny Boedi Orbawati, M.Si mengingatkan mahasiswa tentang prinsip etika pergaulan di lokasi KKN.
“Mahasiswa perlu memahami prinsip etika pergaulan di lokasi KKN yaitu rukun, hormat, moral/kesusilaan dan keindahan/keserasian,” jelasnya.
Pemahaman prinsip etika ini bertujuan membentuk mahasiswa yang bertanggung jawab, berkualitas, dan memiliki integritas.
“Agar terhindar dari konflik, ikhlas untuk menghormati orang lain, menghormati tata aturan/hukum yang telah ditetapkan atau yang berlaku di masyarakat, mampu mengendalikan diri dari perbuatan tercela,” tambahnya.
Pembekalan KKN ini menghadirkan 3 narasumber yaitu Bappeda Kabupaten Magelang Eko Supriyadi, Pemberdayaan Masyarakat Desa yang disampaikan Kepala BBPPM, Dr. Ir. Widarjanto.
Lalu ada Prof. Dr. Suyitno, S.T., M.Sc. IPM sebagai Academic Leader 2022 bidang Sains dan Teknologi, Dirjen Diktiristek sekaligus Wakil Rektor Bidang Akademik UNTIDAR mengenai Citizen Jurnalism dan etika bermasyarakat.
Fokus KKN tahun ini, mahasiswa dapat membantu mengenai pendataan Anak Tidak Sekolah (ATS) pada masing-masing desa tempat mahasiswa terjun KKN.
“Harapannya dengan adanya program Penanganan Anak Tidak Sekolah (PATS) dapat meningkatkankan angka keberlanjutan sekolah di desa yang terletak di Kabupaten Magelang, jadi mahasiswa yang mau terjun KKN tahun ini dapat membantu pendataan Anak Tidak Sekolah (ATS) dengan mengisi melalui aplikasi yang disediakan,” ungkap Eko Supriyadi.
Perwakilan peserta KKN mengaku pembekalan ini bermanfaat sebagai persiapan terjun langsung ke masyarakat.
“Informasi yang di sampaikan oleh narasumber bisa menjadi pengantar saat KKN terjun ke masyarakat nantinya, mengingat mereka sudah sangat berpengalaman dalam bidangnya, dan juga nasehat yang mereka sampaikan bisa menjadi bekal bagi kami dalam melaksanan kegiatan KKN,” kata Adi Nugraha Pratama mahasiswa Fakultas Ekonomi. (untidar/siedoo)