KEMAH BAKTI. Pembukaan Kemah Bakti Antarumat Beragama yang diikuti 140 pelajar SMP. (foto: prokompimkotamgl)
Siedoo.com - KEMAH BAKTI. Pembukaan Kemah Bakti Antarumat Beragama yang diikuti 140 pelajar SMP. (foto: prokompimkotamgl)
Daerah

Kemah Bakti Antarumat Beragama di Kota Magelang Tumbuhkan Sikap Toleransi

MAGELANG, siedoo.com – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Magelang menginisiasiKemah Bakti Antarumat Beragama di TKL Ecopark, beberapa waktu lalu. Kemah diikuti 140 pelajar setingkat SMP setempat.

———

Kemah dikemas menyenangkan, sarat edukasi dan toleransi meskipun para peserta berasal dari latarbelakang dan agama yang berbeda.

Wakil Wali Kota Magelang, KH M Mansyur mengapresiasi kemah yang diikuti oleh para remaja tersebut.

Mansyur menjelaskan, secara harfiah Bahasa Arab, remaja artinya “lihatlah apa-apa yang datang”.

Pada konteks kegiatan tersebut diharapkan para remaja melihat melihat Kota Magelang yang guyup, rukun dan toleran.

“Dikumpulkan sejak kecil sehingga sudah tertanam dalam jiwa, pikiran dan hati bahwa kerukunan beragama itu penting, mewujudkan stabilitas Kota Magelang yang rukun,” katanya.

“Harapannya gesekan, radikalisme, saling menyalahkan orang lain karena beda keyakinan itu terkikis, syukur-syukur hilang,” tambahnya.

Kemah tersebut merupakan salah satu program untuk menumbuhkan sikap toleransi antarumat beragama sejak dini.

“Kegiatan ini adalah upaya untuk merajut, merawat dan mempererat tali persaudaraan di kalangan generasi muda lintas agama. Sarana membekali generasi muda tentang wawasan kebangsaan, memahami relasi keberagaman dan kepedulian terhadap lingkungan,” terang Kepala Badan Kesbangpol Kota Magelang, Agus Satiyo Hariyadi.

Dengan demikian, lanjut Agus, akan tumbuh generasi muda berkarakter cerdas, mampu bertindak adil, seimbang, solidaritas, memiliki karya, karsa, dan bermanfaat, menjadi duta damai di masa kini dan masa mendatang.

Kemah Bakti Antarumat Beragama dikemas dengan suasana gembira dan menyenangkan.

Seluruh kegiatan di dalamnya bersifat edukatif, rekreatif namun tetap fokus pada aspek pengembangan dinamika spiritual dan karakter kebangsaan, tolerannsi, kerukunan, moderasi beragama, sosial, kebudayaan serta intelektual.

“Materi diberikan melalui kajian literasi, diskusi. Ada materi outing, citytour ke rumah-rumah ibadah di Kota Magelang yaitu ke masjid, gereja, kelenteng dan pura,” imbuhnya. (prokompim/kotamgl/siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?