PENJELASAN. Bunda Literasi Kota Magelang Niken Ichitaty Nur Aziz saat memberi penjelasan. (foto: prokompimkotamgl)
Siedoo.com - PENJELASAN. Bunda Literasi Kota Magelang Niken Ichitaty Nur Aziz saat memberi penjelasan. (foto: prokompimkotamgl)
Daerah

Bunda Literasi Kota Magelang Kukuhkan 20 Bunda Literasi Tingkat Kecamatan dan Kelurahan

MAGELANG, siedoo.com – Bunda Literasi Kota Magelang Niken Ichitaty Nur Aziz mengukuhkan 20 orang menjadi Bunda Literasi di di Hotel Puri Asri Magelang, Kamis (16/11/2023). Mereka berasal dari tingkat Kecamatan dan Kelurahan.

———

Pengukuhan untuk masa bakti 2023-2026 itu sesuai Surat Keputusan (SK) Walikota Magelang nomor 045/275/112/2023.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kota Magelang, Nurwiyono Slamet Nugroho menjelaskan, pengukuhan Bunda Literasi untuk membentuk kebersamaan dari tingkat kelurahan sampai Kota Magelang dalam upaya meningkatkan tingkat literasi.

Tujuan lain juga untuk menaikkan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) Kota Magelang.

“Harapannya Bunda Literasi dapat meningkatkan minat baca sehingga masyarakat bisa menelaah informasi dengan baik,” tandasnya.

“Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) kita, bisa membedakan baik dan buruk, pengetahuan juga akan meningkat,” tambahnya.

Selain itu, pihaknya mengajak masyarakat agar memanfaatkan fasilitas pemerintah, dalam hal ini perpustakaan baik yang offline maupun digital.

Dia juga mengajak masyarakat memberikan masukan dengan melengkapi bahan bacaan di perpustakaan Kota Magelang maupun di aplikasi i-Magelang.

Bunda Literasi yang baru saja dikukuhkan tersebut diharapkan mampu membuat program-program menarik di setiap kecamatan maupun kelurahan. Hal ini agar mampu menarik minat baca masyarakat, terutama anak-anak.

“Bunda literasi sebagai figur yang diharapkan bisa meningkatkan minat baca atau berliterasi masyarakat dari tingkat kelurahan, kecamatan dan Kota Magelang,” kata Niken.

“Selain itu, program-program di Disperpusip bisa disosialisasikan dan bermanfaat karena Perpustakaan kita luar biasa, sayang kalau warga tidak tahu,” tambahnya.

Niken berpesan agar para bunda literasi juga harus mampu meningkatkan etos kerja pengelola perpustakaan di wilayah masing-masing guna mendukung peningkatan literasi masyarakat.

Melalui kegiatan ini pula ke depan Kota Magelang diharapkan mempunyai perpustakaan berbasis inklusi sosial. (prokompim/kotamgl/siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?