MAGELANG, siedoo.com – Dosen FKIP Universitas Tidar (Untidar) melalui program hibah pengabdian DIPA Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) menyelenggarakan pengabdian.
———
Judulnya “Pelatihan dan Pendampingan Penulisan Penelitian Tindakan Kelas bagi Guru di Kabupaten Magelang”.
Kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) tersebut dilaksanakan pada Juli – Oktober 2023 di dua lokasi sekolah. Yaitu, SMA Negeri 1 Salaman dan SMP Negeri 2 Muntilan.
Ketua Tim Pelaksana, Nina Agustyaningrum, S.Pd.Si., M.Pd. Anggotanya Arifta Nurjanah, M.Pd. Keduanya merupakan dosen program studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Tidar.
Selain dosen kegiatan juga melibatkan dua orang mahasiswa. Menurut Nina, kegiatan tersebut untuk memberikan pemahaman, pengetahuan, dan pendampingan bagi guru-guru di Kabupaten Magelang dalam menyusun Penelitian Tindakan Kelas.
Kegiatan ini dapat digunakan sebagai penunjang kompetensi profesional guru.
“Melalui pelaksanaan PTK guru dapat berinovasi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran serta hasil PTK tentunya juga dapat digunakan untuk memenuhi salah satu persyaratan kenaikan pangkat,” kata Nina.
Kegiatan dibagi dalam dua tahap. Yaitu, sesi pelatihan dan sesi pendampingan. Pada sesi pertama kegiatan dilakukan secara luring bertempat dua sekolah tersebut. Masing-masing diikuti 42 dan 30 orang guru.
Pada tahap ini materi mengenai PTK disampaikan secara interaktif dengan menekankan pada konsep PTK dan bagaimana contoh implementasinya.
Pemateri juga mengajak para peserta untuk bertukar pikiran mengenai permasalahan yang dihadapi di kelas sebagai gambaran bagi peserta untuk merumuskan ide PTK.
“Selain itu, peserta juga diajak bertukar pengalaman bagi yang sudah pernah melaksanakan PTK sebelumnya,” kata Arifta.
Peserta terlihat antusias dalam mengikuti kegiatan yang ditunjukkan dengan partisipasi dalam berbagi cerita pengalaman, kendala dan strategi selama ini dalam menulis Penelitian Tindakan Kelas.
Menurut salah satu peserta pelatihan, kegiatan ini sangat diperlukan untuk menambah wawasan, motivasi, dan sebagai kegiatan refleksi diri tentang masalah pembelajaran baik bersumber dari siswa maupun dari guru itu sendiri.
Tahap kedua berupa pendampingan dilakukan secara daring melalui aplikasi zoom meeting. Hasil dari kegiatan pendampingan berupa proposal PTK yang akan ditindaklanjuti dengan implementasi oleh guru.
Berdasarkan hasil angket respon yang dibagikan kepada peserta, pelatihan dan pendampingan PTK yang dilakukan membuat para guru termotivasi untuk menulis dan mengimplementasikan PTK.
“Guru juga memperoleh pengetahuan mengenai cara menemukan ide PTK, implementasi, dan menulis laporan PTK,” jelas Arifta.
Dalam sesi pendampingan peserta memberikan respon positif yang ditunjukkan dengan partisipasi aktif dalam proses penyusunan proposalnya.
Dengan demikian pelatihan dan pendampingan PTK yang diberikan telah berkontribusi secara positif dalam meningkatkan motivasi dan pengetahuan guru untuk menulis PTK.
“Hal ini sebagai upaya meningkatkan kompetensi profesional dan menunjang karier guru,” tutupnya. (rilis/siedoo)