HASIL BELAJAR. 118 CGP angkatan VII dari Kabupaten Semarang menggelar panen hasil belajar di Balairung Balai Bahasa Jawa Tengah, Selasa 4 Juli 2023. (foto: jatengprov)
Siedoo.com - HASIL BELAJAR. 118 CGP angkatan VII dari Kabupaten Semarang menggelar panen hasil belajar di Balairung Balai Bahasa Jawa Tengah, Selasa 4 Juli 2023. (foto: jatengprov)
Daerah

Begini Tahapan-tahapan untuk Menjadi Guru Penggerak

SEMARANG, siedoo.com – Usai menjalani pendidikan selama enam bulan, 118 Calon Guru Penggerak (CGP) angkatan VII dari Kabupaten Semarang menggelar panen hasil belajar di Balairung Balai Bahasa Jawa Tengah, Selasa 4 Juli 2023. Apa saja tahapan untuk menjadi Guru Penggerak?

———

Para guru itu berasal dari berbagai tingkatan pendidikan. Mulai taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas.

“Nantinya setelah dinyatakan lulus menjadi guru penggerak, mereka harus bisa mewujudkan pembelajaran yang berpihak kepada murid,” kata Perwakilan Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Tengah Dr Dian Fajarwati dilansir dari laman resmi Pemprov Jateng.

Selain itu, lanjutnya, para guru penggerak juga harus mau dan mampu membuka ruang diskusi untuk membicarakan praktik pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan murid.

Mereka telah melalui seleksi ketat untuk mengikuti pendidikan guru penggerak.

Pada tahap awal, mereka harus membuat esai atau karangan prosa tentang pembelajaran.

Lalu membuat simulasi cara mengajar yang tepat dan efektif dalam waktu sepuluh menit.

Mereka juga harus melalui tahapan wawancara kompetensi dari penguji, agar dapat lolos seleksi mengikuti pendidikan guru penggerak.

Setelah itu, harus menjalani pendidikan selama satu semester secara daring.

Selama itu pula, mereka tetap menjalankan tugas pokok mengajar di sekolah masing-masing.

Setelah melalui titik kulminasi berupa lokakarya, kinerja para CGP akan diverifikasi oleh petugas BBGP untuk menyandang predikat guru penggerak.

Bupati Semarang Ngesti Nugraha berharap, para CGP dapat lulus menjadi guru penggerak yang berdedikasi tinggi.

Mereka diimbau untuk dapat bertukar pengalaman dengan guru lainnya, yang belum menjalani pendidikan khusus itu.

“Sehingga, nantinya akan dapat menjadi agen perubahan guna meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten Semarang,” tegasnya. (jatengprov/siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?