Siedoo, Agama melambangkan nilai ketaatan kepada Tuhan. Sedangkan kebudayaan mengandung nilai dan simbol supaya manusia bisa dinamis dalam kehidupannya.
Keberadaan sistem agama yang melingkupi masyarakat, mengandung makna kolektifitas yang saling memberi pengaruh terhadap tatanan sosial keberagamaan secara totalitas, namun tidak dapat dipandang sebagai sistem yang berlaku secara abadi di sekolah maupun di masyarakat.
Namun, terkadang dialektika antara agama dan budaya berubah menjadi ketegangan karena budaya sering dianggap tidak sejalan dengan agama sebagai ajaran ilahiyat yang bersifat absolut.
Dengan ini saya melakukan pengelolaan program yang berdampak pada murid saya karena memiliki latar belakang peserta didik yang mempunyai kebiasaan sebagai penari jaranan di daerahnya. Hal ini membuat murid jadi lebih menghargai dan lebih dapat menerima budaya yang ada di Kabupaten Temanggung.
Capaian yang Diharapkan
Menyalurkan minat dan bakat siswa dalam berkesenian, sekaligus memupuk rasa percaya diri, jiwa kepemimpinan, serta rasa mencintai budaya tradisional dan tanah air. Kegiatan ini mendapat sambutan yang sangat baik dari siswa, terbukti dengan minat siswa untuk mengikutinya.
Dalam kegiatan ini siswa juga mendapatkan kesempatan untuk berbagi dan saling membimbing antara sesama anggota.
Mereka juga diberikan kesempatan untuk mengeluarkan ide-ide demi kesempurnaan penampilan dari kelompok pementasan budaya.
Aksi nyata dilakukan 2 – 16 Juni 2022, menyalurkan minat dan bakat siswa dalam berkesenian, sekaligus memupuk rasa percaya diri, jiwa kepemimpinan, serta rasa mencintai budaya tradisional dan tanah air. Kegiatan ini mendapat sambutan yang sangat baik dari siswa, terbukti dengan minat siswa untuk mengikutinya.
Dalam kegiatan ini siswa juga mendapatkan kesempatan untuk berbagi dan saling membimbing antara sesama anggota. Mereka juga diberikan kesempatan untuk mengeluarkan ide-ide demi kesempurnaan penampilan dari kelompok pementasan budaya.
Hasil nyata murid-murid bisa belajar memahami situasi emosional tertentu. murid mampu merasakan situasi serta emosi yang berbeda. Ketika menampilkan pertunjukan kesenian kuda lumping, hal ini membuat murid jadi lebih menghargai bergotong – royong dan lebih dapat menerima pendapat orang lain.
Perasaan Feeling
Perasaan saat merencanakan aksi nyata program yang berdampak pada murid ini adalah merasa tertantang karena program ini harus menekankan pada aspek dampak langsung pada diri siswa misalnya Kepercayaan diri, talenta, kepedulian aspek lain, kreatifitas, keimanan, kedispilinan, dan aspek lainnya yaitu kemampuan berkebhinekaan global bisa menjadi bekal siswa untuk kehidupan yang lebih baik sebagai individu maupun anggota masyarakat.
Perasaan saat program ini terlaksana perasaan bahagia dan juga optimis dengan pencapaian program yang mencoba mengamalkan.
Terlaksananya program ini tidak terlepas dari kolaborasi semua pemangku kepentingan terutama siswa yang sangat antusias terlibat dalam program SDM Unggul dalam budaya luhur (Subur), Tenaga Pendidik kami sebut kaula muda karena banyak tenaga pendidik baru yang masih muda umurnya sebagai guru SMPN 4 Temanggung (Komunitas Praktisi) Bapak Ibu Guru, wali kelas yang mengkoordinir kegiatan.
Saya pun bertambah antusias terlibat dalam program Subur ini baik dari murid dan seluruh pemangku kepentingan di sekolah. Dengan respons yang baik dari warga sekolah terutama murid membuat saya ingin terus terlibat dalam pengelolaan program ini agar lebih kreatif lagi ke depannya dan dengan harapan dapat terus berkelanjutan.
Pembelajaran Finding
Pembelajaran yang di dapatkan dari aksi nyata adalah terwujudnya kepemimpinan murid dalam berkebhinekaan global dan mencintai budaya, untuk peningkatan jiwa kepemimpinan, terwujudnya minat dan bakat siswa dalam berkesenian, sekaligus memupuk rasa percaya diri, jiwa kepemimpinan, serta rasa mencintai budaya tradisional dan tanah air. Sehinga. siswa akan berani tampil dan mengekspresikan bakat maupun potensinya pada akhirnya besar harapan saya bahwa program ini akan bisa mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.
Dari aksi nyata ini saya mendapatkan banyak pelajaran penting, yaitu bagiamana saya menyusun dan mengelola sebuah program yang berdampak pada murid dengan pemetaan aset model BAGJA. Selain itu saya menyadari pentingnya kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk suksesnya program ini.
Saya juga belajar bahwa peran guru tidak terbatas pada pembelajaran di dalam kelas saja, namun harus peduli dan ikut terlibat dalam mengelola program yang berdampak pada murid.
Penerapan ke Depan Future
Recana perbaikan ke depan yaitu lebih mengaktifkan lagi kegiatan kokurikuler di lingkungan sekolah untuk memberikan bimbingan dan menjadi wadah pengembangan minat dan bakat anak.
Selain itu, kedepannya perlu pemberian apresiasi berupa reward kepada siswa yang memiliki prestasi non akademik sebagai bentuk dukungan untuk menambah semangat murid menampilkan kreatifitas dalam melakukan kreatifitas budaya kearifan lokal.
Selain itu perlu peningkatan kolaborasi guru serta siswa dalam hal kegiatan kreatifitas budaya siswa butuh pendampingan dan bimbingan dari guru dan alumni yang berkompeten serta melibatkan wali kelas pada saat melakukan kegiatan agar program dapat berjalan sesuai apa yang kita inginkan.
Murid belajar memahami situasi emosional tertentu. murid mampu merasakan situasi serta emosi yang berbeda. Ketika menampilkan seni pertunjukan, hal ini membuat murid berkolaborasi kreatif bergotong – royong dan lebih dapat menerima pendapat orang lain.
Berikut Video Eksplorasi Nilai Luhur Budaya Negeri di SMP Negeri 4 Temanggung, https://www.youtube.com/watch?v=8yFh2QKwJV8&t=140s. (*)
Penulis
*) Toifur Faizin,S.Sn.
Pemgampu Mata Pelajaran Seni Budaya SMP Negeri 4 Temanggung Jawa Tengah