TANDA TANGAN. Penandatanganan pernyataan kepeminatan atau Letter of Intens (LoI) dari 4 pelaku usaha dengan dengan total nilai investasi sebesar Rp 11.666.865.194. (foto: istimewa)
Siedoo.com - TANDA TANGAN. Penandatanganan pernyataan kepeminatan atau Letter of Intens (LoI) dari 4 pelaku usaha dengan dengan total nilai investasi sebesar Rp 11.666.865.194. (foto: istimewa)
Daerah Ekonomi

Berikut Besaran Realisasi Investasi di Kota Magelang Tiga Tahun Akhir

MAGELANG, siedoo.com – Realisasi investasi di Kota Magelang, Jawa Tengah sampai dengan tahun 2020 sebesar Rp1,9 triliun, tahun 2021 bertambah menjadi Rp2,4 triliun, dan pada semester I tahun 2022 mencapai Rp2,7 triliun.

“Oleh karena itu, kehadiran para pengusaha atau investor pada acara MASSIF ke-9 ini menjadi harapan besar bagi kami untuk dapat berkiprah dan menanamkan modalnya di Kota Magelang,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DPMPTSP Kota Magelang Hamzah Kholifi.

Hal itu disampaikan saat Magelang Investment Business Forum (MASSIF) ke-9 tahun 2022 di Hotel Atria Magelang pada Rabu (31/8/2022). MASSIF sempat dihentikan selama 2 tahun, akibat pandemi covid-19.

MASSIF merupakan ajang promosi potensi investasi dan peluang usaha kepada calon investor potensial agar menanamkan modalnya di Kota Magelang, sekaligus  forum dialog antara Pemerintah Kota Magelang dan swasta dalam upaya menciptakan iklim investasi yang kondusif sehingga meningkatkan angka investasi.

Dia menambahkan, terinformasikannya potensi dan peluang investasi diharapkan akan memberikan kemudahan bagi para calon investor sehingga terjadi percepatan realisasi kepeminatan bagi investor yang sudah melakukan penjajagan ke Kota Magelang.

Adapun narasumber yang dihadirkan adalah Koordinator Promosi Penanaman Modal pada DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah Khasanaturodhiyah dan Iwan Triteny Setyadi selaku Kabid Ekonomi dan Prasarana Wilayah.

Sementara itu, Wali Kota Magelang dr. Muchamad Nur Aziz mengaku bersyukur karena meskipun kondisi ekonomi belum stabil namun masyarakat tetap berani berinvestasi.

Menurutnya, ujung tombak bisnis adalah pengurusan ijin, termasuk pajak dan sebagainya. Dia pun meminta para pengusaha maupun investor untuk memberikan masukan apabila mengalami kesulitan dalam hal-hal yang mendukung usahanya.

“Saya minta investor kalau ada kesulitan bisa komplain, beri masukan kepada kami, apalagi kesulitan dalam hal-hal yang mendukung usahanya,” ungkapnya.

Baca Juga :  Beasiswa Kuliah, Khusus untuk Lima Wisudawan Terbaik

Untuk diketahui, pada kegiatan tersebut juga dilakukan penandatanganan pernyataan kepeminatan atau Letter of Intens (LoI) dari 4 pelaku usaha dengan dengan total nilai investasi sebesar Rp 11.666.865.194. Empat pelaku usaha tersebut meliputi restoran, klinik kecantikan, swalayan dan toko elektronik. (prokompim/kotamgl/siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?