SETDA. Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda Kabupaten Magelang, Muchamad Nur Rochmad. (foto: ist)
Siedoo.com - SETDA. Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda Kabupaten Magelang, Muchamad Nur Rochmad. (foto: ist)
Daerah Ekonomi

Soal Antrean Panjang saat Beli Pertalite, Pemkab Magelang ‘Kontak’ Pertamina, Jawabannya Begini

MUNGKID, siedoo.com – Di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, belakangan ini kerap kali mengalami antrean panjang saat pembelian BBM bersubsidi pertalite. Bahkan keberadaannya, tidak sampai setengah hari pun sudah habis.

Atas hal tersebut, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang telah melakukan komunikasi dengan pihak Pertamina terkait penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) ke SPBU.

Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda Kabupaten Magelang, Muchamad Nur Rochmad menyampaikan berdasarkan informasi dari pihak Pertamina hingga saat ini tidak ada pembatasan pembelian BBM bersubsidi.

“Kembali lagi semua itu adalah kebijakan dari masing-masing SPBU. Kalau secara umum stok BBM bersubsidi baik pertalite dan solar untuk melayani kebutuhan masyarakat di Kabupaten Magelang masih cukup,” ungkap Nur Rochmad, Rabu (24/8/2022).

Pemerintah juga berharap pemberian BBM bersubsidi khususnya jenis pertalite dan solar agar lebih bisa tepat sasaran sesuai dengan regulasi yang ada, sehingga langkah-langkah awal yang dilakukan Pertamina melalui aplikasi My Pertamina dapat diaplikasikan dengan baik.

“Kami berharap agar masyarakat juga tidak panik terkait dengan adanya fenomena antrean BBM bersubsidi baik Pertalite maupun Solar,” tandasnya.

Kelangkaan pertalite tidak hanya terjadi di wilayah Magelang dan sekitarnya. Tapi juga daerah lain. Seperti juga di wilayah Jawa Barat.

Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) DPD III, Juan Tarigan menyatakan tidak ada kelangkaan pertalite. Yang terjadi di lapangan adalah keterlambatan pengiriman pertalite di sejumlah SPBU.

“Dapat kami informasikan bahwa kelangkaan tidak ada, yang ada adalah terjadinya keterlambatan pengiriman BBM khususnya Pertalite,” ujar Juan dilansir cnbcindonesia.com.

Menurut dia keterlambatan tersebut terjadi seiring dengan adanya permintaan BBM jenis pertalite yang cukup tinggi.

Baca Juga :  18 Ketua dan 23 Pembina Ormawa di UNTIDAR Dilantik, Rektor Beri Pesan Penting

Maklum sejak harga pertamax mengalami penyesuaian harga, pertalite menjadi bahan bakar yang diburu masyarakat luas. Meski begitu, ia tidak mempunyai data secara pasti seberapa besar peningkatannya.

“Kalau terkait hal ini kami tidak punya data yang akurat mungkin bisa ditanyakan langsung ke pertamina patra niaga. Hanya yang pasti switching pengguna pertamax ke pertalite itu terjadi,” ujarnya.

Seperti diketahui, pertamina mencatat penyaluran BBM jenis Pertalite hingga Juli 2022 sudah mencapai 16,8 juta kilo liter (KL). Dengan begitu, maka kuota hingga akhir tahun ini hanya tersisa 6,2 juta KL dari kuota tahun ini yang ditetapkan sebesar 23 juta KL. (siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?