ISI BBM. Petugas SPBU mengisi BBM ke mobil. (foto: pertamina)
Siedoo.com - ISI BBM. Petugas SPBU mengisi BBM ke mobil. (foto: pertamina)
Ekonomi Nasional

Harga BBM Naik, Abaikan Suara Rakyat

JAKARTA, siedoo.com – Anggota Komisi VII DPR RI Sartono Hutomo menilai pemerintah seperti tidak peduli pada kegiatan ekonomi rakyat yang bergeliat di setiap akhir pekan. Tiba-tiba semua pengendara harus menyesuaikan diri dengan kenaikan harga BBM diberlakukan pukul 14.30 WIB, Sabtu 3 September 2022.

“Mengenai waktu kenaikan ini, pemerintah seolah-olah tidak memikirkan kegiatan ekonomi yang sedang berjalan di akhir pekan. Biasanya kenaikan harga BBM dilakukan di pergantian hari untuk mempermudahkan adaptasi dari kenaikan harga. Ini di siang hari mendadak. Bayangkan rakyat kecil seperti supir angkot, supir truk, dan lain-lain yang di tengah perjalanan harus menyesuaikan,” keluh Sartono dikutip dari dpr.go.id, Senin (5/9/2022).

Politisi fraksi Partai Demokrat itu mempertanyakan, apakah pemerintah sadar bahwa kenaikan harga BBM akan berpengaruh signifikan terhadap daya beli masyarakat? Dan yang jelas, inflasi pasti mengalami kenaikan dan harga bahan pangan akan kembali naik.

Kenaikan harga pertalite dan solar, lanjut Sartono, akan memengaruhi masyarakat termasuk kelas menengah, karena pasti mulai menahan belanjanya.

“Penahanan belanja masyarakat akan berimbas pada permintaan industri manufaktur yang berpotensi terpukul dan serapan tenaga kerja terganggu hingga akhirnya target-target pemulihan ekonomi pemerintah tidak sesuai target yang dicangkannya,” papar legislator Jatim VII itu.

Fraksinya, kata Sartono lagi, sudah menyampaikan suara rakyat agar BBM tidak dinaikkan. Mengabaikan suara rakyat berarti mengabaikan kesejahteraannya.

Ia lalu melanjutkan, sebelumnya pemerintah pernah menurunkan harga pertamax turbo sebagai imbas dari turunnya harga minyak dunia ke level USD80. Bila kelak minyak dunia turun lagi, bagaimana sikap pemerintah kemudian. Ini jadi pertanyaan serius.

“Kami akan terus mendorong pemerintah meningkatkan kemampuan penyaluran subsidi BBM agar semakin tepat sasaran dan meminimalkan kebocoran yang ada. Kenaikan bukanlah solusi yang dikehendaki rakyat,” tutup Sartono.

Baca Juga :  Seleksi P3K untuk Guru Honorer Dibuka Setelah Seleksi CPNS

Pemerintah resmi menaikan harga pertalite dari Rp7.650 per liter, kini menjadi Rp10.000 per liter. Sementara solar dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter. Selain itu, harga pertamax juga naik dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.

Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan ada pengalihan subsidi BBM. Tujuannya agar subsidi yang diberikan pemerintah menjadi lebih tepat sasaran.

“Lebih dari 70 persen subsidi justru dinikmati oleh kelompok masyarakat yang mampu, yaitu pemilik mobil-mobil pribadi. Mestinya, uang negara itu harus diprioritaskan untuk memberikan subsidi kepada masyarakat yang kurang mampu,” ujar Presiden dilansir dari setkab.go.id.

Di tengah lonjakan harga global, pemerintah telah berupaya untuk menekan harga BBM agar tetap terjangkau oleh masyarakat. Anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 pun telah meningkat tiga kali lipat dari Rp152,5 triliun menjadi Rp502,4 triliun.

“Saat ini pemerintah harus membuat keputusan dalam situasi yang sulit. Ini adalah pilihan terakhir pemerintah, yaitu mengalihkan subsidi BBM, sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian,” ujarnya. (dpr/setkab/siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?