Siedoo, Guru secara istilah ada yang mendefinisikan dengan frase Jawa “digugu lan ditiru”. Jadi guru hakikatnya adalah pribadi yang ideal untuk menjadi patron bagi masyarakat. Sosok yang bisa diajak diskusi, mencari ilmu, dan yang lebih penting adalah mendidik dengan keteladanan untuk bisa dicontoh kepribadiannya.
Guru adalah sosok yang sangat berjasa untuk bangsa dan negara. Karena mereka memiliki andil besar dalam mencetak generasi penerus yang berkualitas.
Peran guru adalah untuk transfer knowledge/pengetahuan kepada masyarakat. Sehingga masyarakat bisa berkontribusi lebih besar dalam pembangunan bangsa dan negara. Harapannya kemajuan peradaban suatu bangsa dan negara benar – benar bisa terwujud karena peran aktif civil society yang berkualitas.
Guru itu tidak harus seorang pengajar di sekolah. Bahkan orang tua dapat menjadi aktor utama untuk membentuk karakter anak-anaknya yang berkualitas dari berbagai aspek.
Sementara untuk ilmu – ilmu kehidupan yang lebih umum, bisa didapatkan dari semua orang yang dirasa mampu memberikan keteladanan kehidupan. Nilai-nilai kejujuran, semangat, sportif, kesopanan, dan lain-lain bisa jadi tidak didapatkan langsung di atas meja pelajaran. Tetapi didapatkan dari selama berinteraksi dengan masyarakat ataupun komunitas yang ditemui.
Saya berharap para guru dapat terus melakukan peningkatan kapasitas dan juga kreatif melakukan improvisasi proses pembelajaran, agar para murid ini dapat menyerap ilmu lebih banyak untuk bekal kehidupan di masa yang akan datang.
Ditengah-tengah apresiasi yang masih kurang kepada guru, khususnya masalah kesejahteraan, para guru harus tetap semangat menularkan ilmu – ilmu yang dimilikinya demi masa depan bangsa dan negara.
Bicara alasan apa yang sebaiknya mendasari seseorang ketika menjadi guru adalah niat ikhlas untuk melakukan amal jariyah alias ibadah. Mereka harus yakin ilmu yang ditularkan itu akan membangun sebuah peradaban masyarakat yang lebih baik dimasa depan untuk keunggulan bangsa dan negara Indonesia tercinta.
Karena itu para guru perlu meyakini bahwa apa yang disampaikannya akan mendapatkan balasan yang setimpal dan terus menerus sampai di akhirat sana. Melihat balasan yang akan diterima tersebut, tentunya para guru akan berlomba dan bersemangat untuk meningkatkan kapasitas keilmuannya dan tak jemu-jemu menularkan ilmu yang sudah dikuasainya untuk disampaikan kepada muridnya. (*)
*Bustanul Arifin, ST.
Wakil Ketua DPRD Kota Magelang, Jawa Tengah
