Siedoo, Terdapat beberapa fase tumbuh kembang anak menuju dewasa. Pada setiap fase, akan mempengaruhi pola asuh dan alat permainannya.
Berikut tips-tips permainan bagi anak saat berada di rumah. Hal ini penting karena untuk menciptakan suasana bahagia selama di rumah saat pandemi.
Seperti apa permainan yang tepat bagi anak. Apakah harus sesuai dengan kebutuhan atau fase tumbuh kembangnya.
Penulis sebagai pendidik PAUD Rumah Main Cikal yang dimulai dari usia bayi hingga empat tahun, berpendapat bahwa orang tua harus dapat mengenali kebutuhan anak diusianya. Bagi orang tua, langkah pertama yang dapat dilakukan yaitu memperhatikan terlebih dahulu kebutuhan belajar anak di rumah. Misalnya apakah kebutuhan gerak anak lebih banyak dilakukan.
Jika ya, maka dapat mencari pilihan permainan yang mendukung kebutuhannya, yakni kegiatan motorik kasar. Seperti lompat-lompat dahulu, atau olahraga dulu. Jadi, ketika kelas dimulai fokusnya untuk belajar.
Terkait penggunaan gawai yang kini menjadi kebutuhan anak saat belajar daring, bahwa selama penggunaannya bijak dengan pendampingan dan kesepakatan yang ditentukan antara anak dan orang tua, efek negatif pun dapat dihindari. Penggunaan gawai tidak selalu negatif selama penggunaannya dilakukan secara bijak dan dikendalikan.
Jika dikaitkan dengan kebutuhan anak, apabila anaknya sedang tertarik dengan role modelling, maka berikan tontonan yang dapat mengasah anak untuk menambah kosakatanya dengan bahasa yang disesuaikan di rumah. Baik bahasa Indonesia, atau bahasa Inggris.
Sesuaikan dengan Fase Tumbuh Kembang
Selain memetakan kebutuhan anak, juga pentingnya memilih permainan sesuai dengan fase tumbuh kembang anak. Sebaiknya orang tua dapat juga melihat ke tahap perkembangan anak, mencakup apa yang tengah berkembang diusia tersebut. Dari sana orang tua dapat menyesuaikan dengan mainan yang dibutuhkan.
Penulis memberikan salah satu ilustrasi pemilihan permainan sesuai fase tumbuh kembang anak dan manfaat dari upaya memberikan pilihan permainan difase tumbuh kembangnya. Dengan tetap memperhatikan ikon permainan sesuai kebutuhan dan usia anak.
Apabila anak berada difase usia 3-4 tahun dan memasuki tahap pra – menulis, maka alangkah baiknya memilih mainan yang melatih sensoriknya, dan motorik halusnya. Ajak anak untuk memilih permainannya sendiri, ketika anak sudah memilih. Hal itu dapat melatih anak untuk belajar mengambil keputusan, mengeluarkan pendapat, dan mengeluarkan keinginan.
Sebagai pendidik di Rumah Main Cikal yang menerapkan metode Play-based Learning, semakin anak bertambah usia setiap tahunnya, orang tua tidak harus mengganti permainan anak dengan yang baru. Melainkan mengganti tantangan permainan yang diberikan dengan permainan lama.
Untuk permainan, orang tua tidak harus beli setiap tahunnya. Meskipun, apabila memang diperlukan, silakan. Namun, jika tidak, anak tetap bisa bermain permainan lamanya dengan catatan, mengganti tantangannya.
Misalnya, mainan bunyi saat usia bayi yang digunakan melatih pendengaran, kini dapat disembunyikan untuk anak cari melatih keinginan eksplorasi anak. Berbeda usia, berbeda pula tantangan yang dihadapi anak dalam permainan. (*)
*Pendidik PAUD Rumah Main Cikal
Sheira Shafira