SURABAYA – Sudah tidak ada lagi tempat dengan jenjang lebih daripada perguruan tinggi. Maka, sudah semestinya mahasiswa dapat menjadi pribadi yang unggul, berintelektual, dan berakhlak mulia setelah dirinya berproses di kampus.
Ditekankan bahwa mahasiswa dihadirkan agar siap menjadi sebaik-baiknya manusia atau yang bermanfaat. Sehingga kehadirannya diperlukan oleh masyarakat sesuai dengan tagline ITS, yakni ITS Advancing Humanity.
“Anda adalah pemimpin bangsa, CEO, wirausahawan, pemikir dan tokoh masyarakat di masa mendatang,” kata Rektor ITS Prof Dr Ir Mochamad Ashari MEng saat memberikan semangat kepada para mahasiswa baru.
Rektor yang kerap disapa Ashari ini melanjutkan, untuk menuju mahasiswa yang berwawasan intelektual, mahasiswa harus tetap semangat untuk belajar aktif dan memperhatikan pembelajaran. Apabila pembelajaran didukung oleh fasilitas dan dosen terbaik, tetapi mahasiswa tidak mau berupaya aktif memperhatikan, maka tidak akan tercapai keunggulan intelektual.
Ashari juga mengingatkan, di tengah pandemi yang menjadi musibah saat ini, para mahasiswa tetap harus mengambil hikmah terkait pembelajaran dan makna belajar secara daring.
“Belajar memiliki makna yang luas, mahasiswa sudah seharusnya tidak lagi memahami konsep belajar dengan sesuatu hal yang dapat dilakukan dengan pasif,” imbuhnya.
Karena itu, perlu adanya capaian-capaian kecil untuk bisa mencapai sesuatu yang besar. “Harapannya, kelak kalian menjadi pemuda yang mampu mencapai keberhasilan hingga 80 persen dengan effort cukup sebesar 20 persen,” jelasnya.
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) telah mempersiapkan rangkaian kegiatan penyambutan bagi para mahasiswa baru (maba) tahun 2021. Diawali dengan kegiatan Pelatihan Spiritual dan Kebangsaan (PSB) yang diadakan secara daring selama dua hari.
Pada awal sambutan, Ketua Pelaksana Kegiatan PSB ITS Imam Safawi Ahmad SSi MSi menerangkan bahwa dalam kegiatan ini maba akan dibekali tentang wawasan spiritual, kebangsaan, dan kecerdasan intelektual. Bekal ini dapat diterapkan oleh maba agar tidak terjerumus dalam hal-hal berbau radikal, baik radikal kanan maupun radikal kiri.
Lebih lanjut, Imam menjelaskan bahwa maba harus memahami hakikat dan tujuan mereka untuk berkuliah di ITS. Perlu mengikuti arahan dosen dan tenaga pendidik lain, serta tidak dengan mudah menelan informasi mentah-mentah selama aktif berkuliah dan berorganisasi.
“Aktif boleh, tetapi tetap harus ingat hakikat mahasiswa,” urainya.
Acara PSB kali ini juga menghadirkan pembicara lain terkait wawasan intelektual dan spiritual. Antara lain adalah Direktur Bela Negara Direktorat Jenderal (Ditjen) Pothan Kemhan Brigjen TNI Jubei Levainto SSos MM, Subkoordinator Produksi Konten dan Diseminasi Informasi Keamanan dan Pertahanan Kemenkominfo RI Dewi Rahmarini SSos MComm, Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol R Ahmad Nurwakhid SS MM, dan Rois Am Dewan Tanfidziyah Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) Dr TGH M Zainul Majdi.
Kegiatan ini telah dirancang menjadi lima sesi terpisah dengan masing-masing materi yang telah disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa baru ITS 2021. Selain diadakan secara daring melalui platform Zoom Meeting, kegiatan PSB ini juga menghadirkan virtual ITS Expo yang berisikan informasi terkait kampus, fakultas, dan departemen, hingga seluruh rangkaian kegiatan penerimaan mahasiswa baru secara lebih rinci. (Siedoo)