YOGYAKARTA – Kelompok mahasiswa UKDW Yogyakarta menerapkan program “Penataan Kebun Tanaman Terintegrasi sebagai Inisiasi Ecowisata”. Program itu diterapkan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kelompok Tani Dewasa (KTD) Bonjowi RT 40 RW 10, Kampung Sayur Bausasran, Danurejan, Yogyakarta.
Sekalipun di tengah kondisi pandemi Covid-19, KKN tetap menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan anjuran dari pemerintah. KKN Gemah Ripah UKDW dimaksudkan untuk meningkatkan sinergi perguruan tinggi dan pemerintah daerah dalam upaya peningkatan perekonomian dan pengelolaan lingkungan melalui pengembangan pertanian di perkotaan.
Mahasiswa melihat kondisi KTD Bonjowi memiliki lahan sempit, namun berpotensi untuk dijadikan sarana edukasi khususnya tanaman obat keluarga (TOGA). TOGA yang ditonjolkan adalah jenis rerumputan yang biasanya dianggap sebagai gulma.
“Padahal gulma memiliki segudang khasiat dan manfaat bagi kesehatan tubuh. Contohnya patikan kebo (euphorbia hirta), bandotan (ageratum conyzoides), sirih-sirihan/sirih cina (paperomia pellucida l.), anting-anting (acalypha indica l.), rumput mutiara (hedyotis corimbosa), dan Meniran (phyllanthus urinaria),” kata Matthew Raphael, Ketua Kelompok KKN.
Penyemaian dilakukan dengan media botol plastik bekas serta wallplanter sebagai upaya pemanfaatan tembok sebagai lahan tanam. Perawatannya pun relatif mudah karena tanaman toga jenis ini tidak membutuhkan perhatian khusus.
Sementara untuk pemanenan bisa disesuaikan dengan kebutuhan, bisa diracik dan diramu menjadi produk yang bernilai tinggi. Daunnya bisa dimanfaatkan sebagai bahan dasar ecoprint ataupun dikeringkan dan ditumbuk halus untuk diseduh.
Mahasiswa juga memberikan pelatihan kepada masyarakat di KTD Bonjowi sehingga bisa memanfaatkan tanaman-tanaman yang ada supaya bernilai ekonomis.
“Selain itu kami membantu dalam menghitung keuntungan dan harga jual produk. Sehingga dapat meningkatkan perekonomian warga. Dalam pemasaran, kami membantu pembuatan website (melalui ktdbonjowi.my.id) serta akun instagram (bonjowi_4dasa) untuk memperkenalkan KTD Bonjowi ke ranah yang lebih luas,” terang Matthew.
KKN ini dalam rangka memenuhi salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi. Selain Matthew, kelompok 2 KKN Gemah Ripah UKDW Yogyakarta beranggotakan Febby Alvanda Rangga, Mentari Noviyanti Puteri, Bernadete Valencia Christianto, Ken Sanio Melenium Thea Agatha, Wilfridus Bau Mau, Devika Ester Chrisviani, Sondang Talenta Noviana Simamora, dan Wahyu Setiawan.
Mahasiswa-mahasiswa tersebut berasal dari Fakultas Bioteknologi, Fakultas Bisnis, Fakultas Arsitektur dan Desain, serta Fakultas Teknologi Informasi UKDW. Matthew sendiri dari Program Studi Biologi Angkatan 2017 selaku Ketua Kelompok.
Endang Wahyu, Ketua RT 40 KTD Bonjowi menyampaikan harapannya melalui program KKN Gemah Ripah di KTD Bonjowi dapat mengedukasi masyarakat dan pengunjung. Program ini diharapkan menjadi inspirasi bagi kelompok tani yang lain.
“Terutama mengenai konsep kampung wisata. Di KTD Bonowi, mahasiswa yang menjalankan KKN benar-benar diberikan ruang untuk berkreasi dan mengekspresikan kreativitasnya lewat program-program yang terkonsep dan berbobot,” jelasnya.
Pada akhir periode KKN, akan diadakan juga expo untuk memamerkan produk-produk hasil pemanfaatan tanaman serta lomba foto. Rencananya dilaksanakan pada Minggu, 28 Februari 2021 di SD Muhammadiyah Bausasran dan KTD Bonjowi. (Siedoo)