Siedoo.com -
Daerah

Usai Pendampingan, Unpad Panen Ikan Kerapu

JATINANGOR – Universitas Padjadjaran (Unpad), Jawa Barat mendampingi budidaya ikan di kawasan pantai. Setelah memasuki masa panen, Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad terjun langsung ke lapangan dan memanen ikan kerapu di keramba jaring apung (KJA) di kawasan Pantai Timur Pangandaran.

Keramba jaring apung yang dipanen ini merupakan pilot project budidaya ikan kerapu yang dilakukan atas kerja sama Unpad dengan PT. Gani Arta Dwitunggal. Dalam proyek ini, KJA yang digunakan bermerek Aquatec yang merupakan produk dari PT. Gani Arta Dwitunggal.

Terdapat sebanyak 5 kuintal ikan kerapu dipanen dalam acara tersebut. Panen ini dihasilkan dari sekira 1.500 bibit ikan yang disebar di KJA lima bulan lalu. Sebanyak 900 ekor ikan berhasil bertahan dalam masa pertumbuhan.

Saat dipanen, setiap ekor ikan memiliki bobot rata-rata di 600 gram per ekor. Ini dihasilkan dari riset yang dilakukan oleh sejumlah dosen di FPIK Unpad. Salah satu riset yang dikembangkan adalah penggunaan enzim pepaya.

“Ini untuk mempercepat pertumbuhannya. Hasilnya hari ini kita buktikan dan hasilnya bagus,” ujar Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Unpad Dr. Yudi Nurul Ihsan.

Selain menjadi proyek awal, budidaya ikan kerapu ini juga merupakan salah satu implementasi dari pengembangan budidaya ikan kerapu di kawasan Pantai Selatan Jawa Barat. Saat ini, budidaya ikan kerapu menjadi tren baru di kalangan nelayan Pantai Selatan Jabar.

Awal tahun 2018, harga per kilo ikan kerapu di pasaran mencapai Rp 100 ribu. Ikan dapat dipanen setelah 5 – 6 bulan masa budidaya. Sifatnya yang praktis dibiakkan menjadikan budidaya ikan kerapu menjadi salah satu harapan baru para nelayan di Indonesia

Pada kesempatan ini, Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad bersama pimpinan dan dekan melakukan panen. Menurut rektor, Unpad dan Aquatec harus saling bersinergi.

Baca Juga :  Tiga Pesan Spesial Rektor untuk Wisudawan ITS

“Kehadiran Unpad sebagai perguruan tinggi terbaik di Jawa Barat, harus menjadi solusi bagi permasalahan dunia perikanan,” kata rektor sesuai Press Release yang diterima Redaksi. (Siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?