Siedoo.com - Tim Abmas dari Departemen Teknik Elektro ITS saat melakukan sosialisasi penggunaan alat PETIS kepada masyarakat di Pasar Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur. | foto : Humas ITS
Inovasi

Tekan Penyebaran Covid, Mahasiswa Ciptakan Alat Cuci Tangan Otomatis

Siedoo, Pandemi Covid -19 masih saja bermunculan di masyarakat, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara-negara lain. Orang-orang di pasar sering juga merasakan kekhawatiran atas penyebaran virus corona saat melakukan proses transaksi jual beli.

Namun demikian, guna mengurangi penyebaran Covid-19 maka para akademisi membuat PETIS, alat cuci tangan secara otomatis.

PETIS memiliki teknis kerja yang hampir sama dengan pencuci tangan portable yang ada saat ini. Namun, terdapat beberapa tambahan fitur teknologi seperti wastafel otomatis, sabun otomatis, thermogun yang akan memberikan hasil suhu tubuh dan terhubung dengan speaker.

Serta terdapat water censor detector yang akan memberikan pemberitahuan jika air pada tandon akan habis.

Untuk teknis penggunaannya, di mana alat akan mengecek suhu tubuh pengguna melalui thermogun yang sudah terintegrasi dengan wastafel. Selanjutnya pengguna dapat melakukan cuci tangan dengan sabun secara otomatis tanpa bersentuhan dengan alat.

“Hal ini bertujuan untuk meminimalisir sentuhan yang berdampak pada penyebaran virus,” kata Mahasiswa Departemen Teknik Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, Jawa Timur Chairul Bahy.

Untuk menelurkan inovasi ini, ia tidak sendirian, yaitu bersama dengan Laboratorium Tegangan Tinggi, Departemen Teknik Elektro ITS bersama membantu kegiatan pencegahan penyebaran virus Covid-19. Program pengabdian masyarakat (Abmas) diketuai oleh Dr Eng I Made Yulistya Negara.

Keunggulan yang ditawarkan oleh PETIS yaitu dapat memeriksa suhu tubuh masyarakat yang ingin ke pasar. Sehingga memudahkan petugas untuk menyeleksi pembeli yang mengalami demam.

“Maka petugas dapat mengambil tindakan kepada pembeli tersebut agar tidak diperbolehkan masuk ke pasar,” terang Bahy.

Selain itu, ungkap Bahy, dengan adanya keran air dan sabun otomatis ini diharapkan dapat mengurangi sentuhan terhadap bidang. Keunggulan terakhir yaitu terdapat Alarm Water Detector yang mampu memberikan alarm jika terdapat kekurangan air pada tandon alat PETIS.

Baca Juga :  Rendahnya Literasi Keuangan Digital, Berdampak Buruk Perkembangan Keuangan Indonesia

“Sehingga dapat segera diisi secepat mungkin,” lanjutnya.

Tampilan desain prototipe PETIS, alat pencuci tangan otomatis rancangan Tim Abmas Departemen Teknik Elektro ITS.

Proses Pembuatan

Dalam proses pembuatannya, pada awalnya Bahy dan tim melakukan brainstorming ide dengan dosen dan asisten laboratorium beserta mitra PD Pasar Surya. Selanjutnya, dilakukan perencanaan pembelian alat dan bahan.

Chairul Bahy selaku Koordinator Tim Abmas Mahasiswa ini menyampaikan, penerapan penggunaan alat ini di Pasar Wonokromo, Surabaya. Tempat tersebut dipilih karena menjadi salah satu aspek ekonomi yang penting dalam menunjang kehidupan sehari-hari di masyarakat.

Sehingga pasar menjadi tempat umum yang akan terus menghasilkan berbagai interaksi antara masyarakat sekitar. Selain itu, tim yang berisi 10 orang mahasiswa ini juga melaksanakan sosialisasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan tangan serta cara mengoperasikan alat tersebut.

“Kami juga melakukan konsultasi online untuk menjaga dan merawat alat dengan pihak pengelola pasar,” paparnya.

Kegiatan ini juga menggandeng berbagai stakeholder seperti alumni ITS untuk pembuatan sensor thermogun dan pembuat wastafel ahli untuk pembuatan alat PETIS ini. Pelaksanaan kegiatan abmas ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan yakni dengan menjaga jarak, memakai masker dan rajin menjaga kebersihan tangan.

“Sehingga dapat membantu mengurangi penyebaran virus terutama pada pasar tradisional dan dapat menurunkan angka kasus Covid-19,” tandasnya. (*)

Apa Tanggapan Anda ?