MAGELANG – Program Pengabdian Pada Masyarakat Terpadu (PPMT) yang dilakukan civitas akademika Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) menyasar Desa Kauman, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang. Yang menjalankan pengabdian tersebut ada lima mahasiswa. Yakni, Muchamad Fajar Nugroho, Carrisa, Desi Nada Winarti, Aldi Widiyanto, Hudi Yusdi N. Mereka didampingi dosen pembimbing Dimas Sasongko, dosen Teknik Informatika S1.
Fokus kegiatan yang dilakukan pada Bank Sampah Sekar Gendis, September 2020. Bank sampah ini menjadi induk yang membawahi beberapa unit bank sampah di wilayah kecamatan setempat.
“Kegiatan diawali dengan kunjungan pada beberapa unit bank sampah di Kecamatan Muntilan. Dari kunjungan tersebut ada salah satu tempat. Yaitu, TPS 3R, tempat tersebut cukup unik karena membudidayakan maggot,” kata Dimas.
Dijelaskan, maggot BSF (Black Soldier Fly) adalah larva dari jenis lalat besar berwarna hitam terlihat seperti tawon yang nantinya bermetamorfosa menjadi lalat dewasa. Fase metamorfosa maggot BSF dimulai dari telur, larva, prepupa, pupa, dan lalat dewasa, semuanya memakan waktu 40 sampai 45 hari saja.
“Sejumlah 15 ribu larva BSF dapat menghabiskan sekitar 2 kg makanan dan limbah organik hanya dalam waktu 24 jam saja. Bayangkan saja, jika satu ekor betina BSF dapat menghasilkan sekitar 600 telur. Maka hanya dibutuhkan sekitar 20 ekor lalat super betina untuk menghasilkan 10 ribu larva / maggot BSF untuk menyingkirkan sampah organik setiap harinya,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, lima mahasiswa dengan didampingi petugas memilah sampah organik yang akan diberikan kepada maggot. Sampah ini juga mudah didapatkan karena rata-rata setiap rumah selalu membuang sampah organik.
“Jadi sampah organik tidak akan hanya dibuang sembarangan tanpa dapat diolah,” tandasnya. (Siedoo)