E-library
Siedoo.com - Kepala SMPN 7 Kota Magelang Drs. Parjopo saat menunjukkan aplikasi E-library perpustakaan sekolah, Rabu (30/9/2020).(foto: Jatmiko Siedoo).
ADV Kegiatan

SMP Negeri 7 Kota Magelang Kembangkan E-Library

KOTA MAGELANG – SMP Negeri 7 Kota Magelang tengah mengembangkan konsep perpustakaan digital atau E-library. Konsep ini digagas sebagai upaya mempermudah siswa dalam membaca. Selain itu, juga memperkaya akses siswa maupun guru untuk melihat koleksi di perpustakaan.

Tenaga Pendidik serta Pengampu E-library  SMPN 7 Kota Magelang, Latifah Wahyuni, S.Sos menuturkan gagasan awal munculnya konsep E-library ini karena pandemi Covid-19.

“Sejak pandemi praktis tidak ada kunjungan ke perpustakaan,” kata Latifah, Rabu (30/9/2020).

Tak adanya pengunjung akibat pembatasan aktivitas di sekolah ini membuat pihaknya harus berpikir kreatif. Pasalnya sekolah ini memiliki visi dan misi yakni cerdas literasi. Konsep digitalisasi perpustakaan ini akhirnya terbentuk dan tengah direalisasikan.

“Konsentrasi sekolah kita memang di literasi. Jadi bagaimana kondisi belajar daring atau di rumah ini, para siswa nantinya tetap bisa mengakses buku-buku di perpustakaan sekolah.” Demikian andas perempuan yang pernah menyabet juara harapan tiga tingkat nasional dalam ajang pustakawan berprestasi tingkat nasional 2019 lalu.

Latifah menjelaskan nantinya E-library ini akan tersedia di Playstore dan dapat diunduh oleh siswa dan karyawan. Koleksi buku yang tersedia kurang lebih materi pembelajaran untuk kelas tujuh, delapan dan Sembilan, serta ada juga buku-buku bacaan lainnya.

“Rencananya karya tulis anak-anak juga akan kita upload ke E-library ini,” paparnya.

Jika tak meleset, kata Latifah, akhir Oktober 2020 aplikasi E-library ini sudah bisa diakses dan diresmikan pihak sekolah.

Kepala SMPN 7 Kota Magelang Drs. Parjopo menegaskan komitmen sekolahnya dalam mewujudkan sekolah cerdas literasi. Ia menjelaskan konsep pengembangan siswa yang diarahkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, salah satunya adalah literasi.

Bagaimana literasi menjadi sebuah budaya sehingga konsep perpustakaan digital ini menjadi langkah membudayakan membaca dengan memanfaatkan gadget para siswa atau wali.

Baca Juga :  SD ITQ As Syafi’iyah Siap Cetak Generasi Qur’an yang Berprestasi

“Ini baru langkah awal, kita ingin (E-library) ini lebih besar lagi. Budaya literasi digital menyongsong era 4.0 harus semakin bagus dan kuat. Kita ingin budaya anak-anak ketika memegang gadget ya yang dicari, dibuka adalah materi bacaan, membaca bukan games atau chatting dan lainnya. Sisi positif ini yang harus kita dorong,” tandas Drs. Parjopo. (Siedoo) 

Apa Tanggapan Anda ?