MADURA−Kabar baru dari Tim Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) yang sedang melakukan tugasnya di Kelurahan Rongtengah Kabupaten Sampang. Tim PMM tersebut kembali melakukan rutinitas untuk selalu mengingatkan masyarakat agar berhati-hati dan melaksanakan protokol pemerintah untuk melawan wabah Covid-19. Kegiatan ini dilakukan dengan membagikan “Paket Cegah Covid-19” kepada masyarakat khususnya yang memiliki tanggungan pekerjaan atau kewajiban mencari nafkah di luar rumah. Inovasi Tim PMM kali ini adalah pembagian “Paket Cegah Covid-19” dengan diawasi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Setyo Wahyu S., S.E., M.E., Ahad (26/7/2020).
Menurut Koordinator Kelompok 11 PMM UMM Sampang, Maghfiroh, paket yang dibagikan berisi brosur tentang pengertian Covid-19. Seperti gejala klinis, pencegahan, tips agar selalu sehat, etika bersin dan etika batuk, serta cara menggunakan masker dengan benar. Adapun sumber yang digunakan adalah Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Coronavirus Disease (Covid-19) oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hal ini bertujuan agar informasi yang didapatkan valid dan terbukti kebenarannya.
Selain itu, terdapat juga masker kain dan hand sanitizer dengan kadar alkohol 75%. Keduanya memiliki keefektifan guna mencegah penularan Covid-19. Keefektifannya dapat dirasakan oleh pekerja di luar rumah karena untuk akses cuci tangan cukup sulit ditemukan dan sangat mudah dibawa.
“Jadi kami melakukan repackaging hand sanitizer yang tujuannya agar kadarnya dapat terjamin dalam membunuh organisme seperti bakteri, virus dan lainnya. Menurut laporan yang kami baca, bahwa kadar hand sanitizer yang mampu berfungsi sebagai antiseptik adalah alkohol lebih dari 70%. Kami menggunakan hand sanitizer kadar alkohol 75%,” ujarnya.
Hasil dari kreativitas tersebut kemudian dibagikan kepada masyarakat. Namun Tim PMM tetap melakukan edukasi bahwa cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir lebih ampuh daripada hand sanitizer. Sehingga ketika pulang ke rumah, mereka harus tetap menjaga kebersihan tangan dengan cuci tangan 6 langkah.
Adapun isi paket lainnya berupa satu strip Vitamin C yang bertujuan agar mampu membantu meningkatkan imunitas tubuh dan dapat menangkal radikal bebas para pekerja. Terlebih diketahui bahwa virus dapat menyerang tubuh seseorang apabila memiliki imunitas yang rendah.
“Sehingga diharapkan dengan diberikannya Vitamin C tersebut dapat mengembalikan semangat pekerja dalam keadaan sehat,” tambah Maghfiroh.
Maghfiroh memaparkan, pembagian “Paket Cegah Covid-19” adalah diawali dengan survei tempat dan mencari sasaran yang tepat agar manfaatnya dapat lebih efektif. Dimulai dari pembagian kepada beberapa tukang becak yang memiliki kewajiban mencari nafkah diluar rumah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Untuk tukang becak tersebut kami melakukan pembagian di depan pasar kecil di Kelurahan Rongtengah, mereka menerima dengan senang hati,” ujarnya.
Selanjutnya adalah tukang parkir, beberapa tukang parkir yang menjaga di depan toko, atau swalayan juga tidak luput dari sasaran. Sebagai tukang parkir, pekerjaan mereka tentu saja dilakukan di luar rumah.
Ketika didatangi oleh tim, mereka tidak menggunakan Alat Perlindungan Diri (APD). Sehingga Tim PMM langsung memberikan kepada mereka dan dibantu dengan memasangkan masker dan cara menggunakan hand sanitizer.
“Tidak luput dari tugas sebagai mahasiswa, Tim PMM melakukan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) dengan bantuan brosur,” kata Maghfiroh.
Setelah dilakukan edukasi, banyak dari pekerja memang sedikit kurang memahami bagaimana protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah. Termasuk cara dan etika memakai masker saat di luar rumah.
Tim PMM juga memberikan KIE bagaimana gejala ketika imunitas tubuh mulai menurun. Hal ini ternyata sering dialami oleh mereka namun tidak terlalu diperhatikan karena dirasa akan sembuh dengan sendirinya. Peningkatan imunitas selain dengan mengkonsumi makanan yang sehat, bergizi, juga dengan istirahat yang cukup dan berolahraga. Asupan suplemen akan dapat membantu dan memberikan efek baik pada tubuh selama penggunaannya tidak melebihi kadar maksimum.
Pekerja menjadi sangat antusias dan merasa bahwa pengetahuan baru tersebut memang harus diterapkan karena akan menuju era New Normal. Meskipun tidak sepenuhnya siap, namun mereka akan berusaha mencoba agar mengoptimalkan upaya agar Indonesia dapat kembali normal, disertai dengan disiplin terhadap protokol kesehatan.
Maghfiroh mengatakan, sebenarnya di balik wabah pandemi ini terdapat hikmahnya. Masyarakat jadi dapat lebih menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Pentingnya menjaga kesehatan bukan hanya ketika terdapat pandemi, namun harus selalu diterapkan.
“Mari bersama-sama menjaga kebersihan dan kesehatan agar wabah Cov-19 dapat berangsur menurun dan mengembalikan aktivitas normal,” pungkas Maghfiroh. (Siedoo)