SEMARANG – Sebanyak 3 mahasiswa jurusan Informatika Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) berhasil meraih juara II dalam Lomba Muria Essay Competition tingkat Provinasi Jawa Tengah yang berlangsung sejak 1 Januari – 24 Maret 2020. Mereka adalah Eko Prasetyo, Mustaqfirin, dan Kharisma Felix Andriyanto.
Pada babak Grand final dipilih 10 finalis dari berbagai kampus di Jawa Tengah yang mengikuti lomba ini. Sementara essay yang dilombakan berjudul “Pemanfaatan Digital Currency dalam Transaksi Keuangan Menggunakan Teknologi Biometrik dan Algoritma Blockchain”.
Eko Prasetyo mengatakan persiapannya awal dalam mengikuti lomba kali ini, mencari informasi topik seputar teknologi dari buku, jurnal, serta referensi dari dosen pembimbing Rahmat Robi Waliyansyah, M.Kom. Ia menyampaikan target awal mengikuti lomba ini untuk meningkatkan motivasi untuk menciptakan suatu gagasan baru dalam bidang teknologi khusunya untuk proses transaksi.
“Teknologi kami ciptakan untuk melalukan sebuah proses transaksi bisa jadi lebih cepat, aman, efektif, dan efisien,” ungkap dia di laman upgris.ac.id, Kamis (26/3/2020).
Teknologi Biometrik
Menurut Eko, dalam esainya antara lain ditulis bahwa sebuah proses transaksi barang atau jasa tidak perlu menggunakan alat pembayaran berupa uang, kartu dan alat pembayaran lainnya. Namun, kata Eko, bisa menggunakan teknologi biometrik contohnya menggunakan sidik jari. Dengan menempelkan sidik jari kita ke suatu perangkat, maka kita sudah bisa melakukan proses transaksi.
Uang yang digunakan merupakan digital currency sehingga tidak perlu menggunakan uang atau alat pembayaran lainya. Cukup scan biometrik maka saldo pada digital currency pengguna akan otomatis berkurang sesuai dengan barang atau jasa yang dibeli.
“Untuk keamanan data kita menggunakan algoritma blockchain agar data pengguna dapat diubah menjadi string acak atau hash,” papar Eko.
Melihat prestasi itu, Dekan Fakultas Tenik dan Informatika (FTI) UPGRIS Drs. Slamet Supriyadi, M.Env. St. bangga dengan capaian mahasiswa FTI yang terus berprestasi. Pihaknya terus membina para mahasiswa FTI, selain kuliah juga terus berlomba mengasah kemampuan diri. Agar setelah lulus para alumni memiliki kompetensi serta pengalaman yang dapat dibanggakan.
“Semoga prestasi mahasiswa FTI terus meningkat agar mampu bersaing secara global,” harap Slamet.
Ia berharap lomba ini semakin memompa semangat dan motivasi para mahasiwa maupun dosen serta mampu memberikan dukungan kepada mahasiswa lain untuk aktif menciptakan suatu gagasan baru.
“Salah satunya gagasan yang dapat memecahkan suatu permasalahan dalam bentuk karya tulis ilmiah,” jelasnya. (Siedoo)