JAKARTA – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) baru saja menyelenggarakan Pameran dan Seminar Teaching Factory untuk Penguatan Karakter Kerja dan Kewirausahaan Siswa SMK di Era Revolusi Industri 4.0. Dalam kegiatan yang digelar di Graha Utama Gedung A Lantai 3, kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta tersebut ada penilaian hasil karya terbaik dari peserta.
Pemenang I dalam Program Kamp Kreatif SMK Indonesia (KKSI) ke-23 untuk topik pembelajaran online yang diperlombakan, sebagai berikut:
(1). Pemenang Kategori Airframe Mechanic adalah SMK Penerbangan Dharma Wirawan Sidoarjo dengan judul karya Sheet Metal Repair dan Lampu Tidur,
(2). Pemenang Kategori Aplikasi Robotik adalah SMK Negeri 4 Kepahiang dengan judul karya TOSABI (Tong Sampah Bicara) Media Interaktif Penanaman Budaya Membuang Sampah Pada Anak Usia Dini,
(3). Pemenang Kategori Teknologi Internet Of Things (IoT) adalah SMK Negeri 26 Jakarta dengan judul karya Hopests Trap (Household Pests Trap),
(4). Kriya Kreatif Batik dan Tekstil adalah SMKN 2 Tegal Sari Banyuwangi dengan judul karya Barong kemiren,
(5). Mixed Reality adalah SMK Negeri 4 Bandung judul karya Ether,
(6). Pemenang Kategori Teknologi Cetak 3D adalah SMK Tunas Harapan Pati dengan judul karya Dekorasi Lampu Lithophane Pahlawan.
(7). Pemenang Kategori Teknologi AR dan VR adalah SMK Negeri 1 Purwodadi dengan judul karya Dekorasi Lampu Lithophane pahlawan,
(8). Pemenang Kategori Teknologi Smart School adalah SMK Negeri 26 Jakarta dengan judul karya Ngajar,
(9). Pemenang Kategori Pengembangan Game Pendidikan adalah SMK Negeri 26 Jakarta dengan judul karya Ksatria Bumi,
(10). Pemenang Kategori Kecerdasan Buatan (ArtificiaI Intelligence) adalah SMK Negeri 1 Cimahi dengan judul karya AQuReaDi X FaTion (Absen Quick Response berbasis Drive X Face Recognition),
(11). Pemenang Kategori Teknik Pembibitan Perikanan adalah SMKN 2 Sumbawa Besar dengan judul karya Belajar dan Menghasilkan Uang – “BUDIDAYA LELE”,
(12). Pemenang Kategori Teknik Biomassa adalah SMKN 1 Pangkalan Kerinci dengan judul karya Proses Pembuatan Biodisel dari Minyak Goreng Bekas dengan Katalis Cangkang Kulit Kerang,
(13). Pemenang Kategori Teknik Pengelasan adalah KAPAL SMKN 3 Buduran dengan judul karya Pembuatan veseel/bejana tekan.
(14). Pemenang Kategori Geologi Pertambangan adalah SMK N 1 Sale Rembang dengan judul karya Eksplorasi dan Prospeksi Sumberdaya Pasir Kuarsa Desa Tengger, Kecamatan Sale, Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah,
(15). Pemenang Kategori Urban Agriculture adalah SMK Negeri 1 Bawen dengan judul karya HIBAWA,
(16). Pemenang Kategori Kehutanan adalah SMK Negeri 1 Bawen dengan judul karya Pembibitan Flamboyan,
(17). Pemenang Kategori Akomodasi Perhotelan adalah SMK Pariwisata Metland School Cileungsi dengan judul karya Menyediakan Layanan Room Butler,
(18). Pemenang Kategori Promosi Pariwisata adalah SMKN 3 Denpasar dengan judul karya Dewata dalam Bincang,
(19). Pemenang Kategori Bisnis Daring adalah SMKN 16 Jakarta dengan judul karya Milkger Bubble (Milk Ginger Bubble),
(20). Pemenang Kategori Seni Musik Pop adalah SMKN 12 Surabaya dengan judul karya Anoman Obong & Manuk Dadali,
(21). Pemenang Kategori Seni Tari adalah SMKN 12 Surabaya dengan judul karya Tirta Goma,
(22). Pemenang Kategori IPA Terapan adalah SMK NU Ma’arif Kudus dengan judul karya Membuat Alat Penyiram Tanaman Otomatis Dengan Menggunakan Sumber Tegangan Sel Surya,
(23). Pemenang Kategori Bahasa Inggris adalah SMK Negeri 3 Denpasar dengan judul karya How to Make TRIP (TRISKA Recycle Product).
Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Bakrun menyatakan, pameran tersebut tidak sekadar pameran, tetapi antarsekolah bisa saling menginspirasi apa yang menjadi kelebihan sekolah lain. Disitulah proses pembelajaran.
“Belajar itu cukup melihat apa yang terjadi di sekolahnya untuk menjadi inspirasi bagi sekolah lain. Cara ini dinilai lebih cepat dari pada kita belajar secara formal,” ujarnya.
Melalui penyelenggaraan pameran ini Bakrun berharap dapat mencetak siswa SMK yang kompeten dan mampu memproduksi barang/jasa sesuai standar dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Selain itu, juga dapat menjadi masukan positif bagi sekolah dalam meningkatkan kualitas lulusannya.
“Yang terpenting apa yang didapatkan dari penyelenggaraan pameran ini bisa menjadi masukan positif bagi sekolah bapak dan ibu dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran siswa. Penting bagi kita untuk melihat sejauh mana manfaat kualitas pembelajaran bagi peserta didik,” ujarnya.
Seorang peserta pameran, siswa kelas XII, Algerian Adhi Prasetya, menciptakan Hopests Trap untuk Mengatasi Hama Tikus. Produk tesebut dibuatnya berawal dari keprihatinan atas jumlah hama tikus di lingkungannya.
Bersama temannya Bari Azhari, dan Muhammad Zaelani Saputra melakukan observasi di lingkungannya. Teknologi yang digunakan untuk perangkap hama rumah safety berbasis IoT dengan monitoring dan kendali akses melalui aplikasi ponsel. Alat ini dibuat selama tiga minggu.
Sebelum berhasil menciptakan karyanya, kata Algerian, Ia beberapa kali melakukan percobaan. Awalnya tim mengalami kendala karena ada komponen yang tidak terhubung. Setelah dipelajari akhirnya berhasil hingga lima kali percobaan.
“Pertama kita aktifkan dulu sensor alatnya melalui HP, pada saat sensornya nyala, tikusnya masuk. Pada saat tikusnya masuk, pintu belakangnya langsung tertutup secara otomatis. Di luar sana banyak orang yang tidak mau megang tikus, oleh karena itu kita buat wadahnya yang bisa dijalankan pakai roda. Ini juga ramah lingkungan,” tuturnya. (Siedoo)