Siedoo, Bulan ini sudah hampir satu semester anak-anak di kelas baru mereka, di semua tingkat pendidikan. Begitu juga mungkin anak kita yang duduk di bangku kelas 1 SD atau bahkan di bangku TK.
Namun terkadang mereka masih sangat bergantung kepada orangtuanya terutama kepada ibunya di saat mereka bersiap ke sekolah. Sudah bertambah usia namun belum bisa mandiri dengan semua menyiapkan sendiri.
Sebenarnya itu hal wajar dalam usia mereka, namun bukan berarti mereka tidak bisa mandiri, namun belum mampu mandiri. Sehingga sebagai orangtua perlu mendidik mereka agar mandiri untuk diri mereka. Sebenarnya kemandirian anak dapat ditanamkan sejak dini, sehingga mereka bisa dididik mandiri sejak usia dini.
Ada beberapa hal yang dapat kita lakukan dalam mendidik anak mandiri sejak usia dini:
- Membiasakan Anak Mengurus Sendiri Mainannya
Menyayangi anak tidak sama dengan memanjakan anak. Sehingga orangtua jangan terbiasa memberikan serta melakukan segalanya seperti kenginan dan kemauan anak-anak kita.
Ketika anak kita telah cukup umur untuk bermain sendiri di dalam rumah, biarkan ia mengambil sendiri mainan yang mereka inginkan. Bertindaklah ketika ia telah menyerah atau menangis karena tak dapat meraih mainan yang ia mau.
- Mengenali Potensi Anak
Bantu anak untuk mandiri dengan meningkatkan rasa percaya dirinya. Sedangkan rasa percaya atau kebanggaan diri dapat terealisasi jika anak bisa meraih sesuatu berdasarkan potensi yang terpendam dalam dirinya.
- Latih Anak Membuat Suatu Keputusan
Situasi lingkungan yang tidak aman mungkin membuat kita kuatir membiarkan anak anak bermain di luar rumah bersama teman-teman sebayanya. Padahal bermain bersama teman sebaya itu perlu untuk meningkatkan kemampuan bersosialisasi dan membuat keputusan.
Bahkan anak-anak akan belajar bekerjasama dan menemukan ide-ide untuk bermain.
- Memberi Tugas Sederhana kepada Anak
Memneri tugas kepada anak bukan berarti menyuruh anak melakukan hal-hal berat. Namun memberi tugas sederhana dengan tujuan mendidik mereka mandiri. Misalnya membuang bungkus makanan ke tempat sampah.
Atau mengingatkan mereka untuk memberesi mainan setelah usai bermain, mengembalikan ke tempat semula, dan merapikan tempat bermain mereka.
Ketika mereka dipandang mampu, mulailah meneruskan dengan memberi tugas lebih lanjut untuk mereka. Misalnya mengerjakan beberapa pekerjaan rumah, seperti mencuci piring sendiri habis makan, menyapu tempat bermain, membatu menyiram tanaman, dan sebaginya.
Dengan mendidik anak mandiri sejak dini, kelak mereka akan menuai manfaatnya. Bahkwa mereka semakin tumbuh dewasa, maka tidak selalu tergantung kepada orangtua untuk pekerjaan atau tugas-tugas mereka. Baik tugas di rumah atau pun tugas-tugas dari sekolah. (*)
Narwan, S.Pd
Guru SD Negeri Jogomulyo, Tempuran,
Magelang, Jawa Tengah