BALI – Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI), Rohmat Mulyana Sapdi mengatakan, Kementerian Agama (Kemenag) telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 66 miliar untuk membayar insentif guru Non PNS.
Dinyatakan, Direktorat PAI terus berupaya memperhatikan peran sekaligus kesejahteraan para GPAI di Indonesia sebagai apresiasi terhadap mereka. Tunjangan Profesi Guru atau TPG adalah tunjangan sebagai bentuk apresiasi terhadap profesi bukan kinerjanya. Lebih kepada pelayanan akademik dalam hal pendidikan.
“Untuk GPAI Non PNS juga akan disediakan insentif bulanan yang dirapel. Kurang lebih 66 M, anggaran disiapkan untuk membayar insetif bagi guru Non PNS,” ujar Rohmat dilansir dari kemenag.go.id.
Belakangan in, Kemenag menyelenggarakan, Peningkatan Kompetensi ICT Guru PAI SD dan Pengawas PAI di Denpasar Bali. Kegiatan ini diikuti oleh 60 peserta, terdiri atas Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) dan Pengawas PAI Sekolah Dasar (SD) perwakilan sejumlah provinsi di Indonesia.
Kepala Subdit PAI SD selaku penanggung jawab kegiatan, Ilham menyatakan, pelatihan ini merupakan wujud antusiasme Direktorat PAI khususnys Subdit PAI SD/SDLB untuk meningkatkan mutu para guru dari sisi kompetensi profesional.
“Di era industri 4.0 para guru termasuk GPAI harus mampu menggabungkan peran teknologi untuk mempermudah cara mengajar di kelas juga lebih menyenangkan. Pendidikan adalah salah satu bidang yang tak pernah mati, dan akan selalu bertahan di era industri berapa pun karena perannya tak bisa digantikan robot,” kata Ilham.
Kepala Balai Pengembangan Multimedia Pendidikan dan Kebudayaan (BPMKP) Pustekkom, yang juga praktisi ICT dalam pendidikan, Tony Setiawan berharap peran ICT dapat dioptimalkan dalam dunia PAI.
“Para guru harus memanfaatkan media yang ada. Cari media untuk memudahkan proses pembelajaran. Terakhir, jangan pelit atau segan untuk berbagi informasi dan pengetahuan antar guru. Prinsipnya teknologi itu untuk memudahkan, jangan hanya bangga untuk memilikinya,” pungkas Tony.
Pelatihan ini berlangsung selama tiga hari, 16-18 Oktober 2019. Acara ini menghadirkan dua narasumber sekaligus fasilitator yang mengajarkan praktik penggunaan teknologi informasi yang berkenaan dengan media pembelajaran di kelas. (Siedoo)