JAKARTA – Dalam Gala Siswa Indonesia (GSI) SMP tingkat nasional tahun 2019, Provinsi Jawa Tengah (Jateng) berhasil meraih juara. Pada partai final di Stadion Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro (GMSB) Kuningan, Jakarta, tim Provinsi Jawa Tengah berhasil mengalahkan tim Provinsi Bali dengan skor 1-0.
Atas raihan tersebut, Jawa Tengah mendapatkan hadiah uang pembinaan dari Kemendikbud sebesar Rp 150 juta. Sementara itu, tim Provinsi Bali yang keluar sebagai juara 2 mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 100 juta.
Selanjutnya tim Provinsi Jawa Barat sebagai juara 3 mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 50 juta, dan tim Nusa Tenggara Barat sebagai juara 4 mendapatkan uang pembinaan sebesar Rp 25 juta.
Selain tim terbaik, kompetisi GSI juga memberikan penghargaan berupa beberapa kategori terbaik hasil pilihan tim pemandu bakat, di antaranya:
1. Top Scorer, diraih Satria Febrian Putra Priatna dari Provinsi Jawa Barat;
2. Penyerang Terbaik diraih Komang Nathan S.P dari Provinsi Bali;
3. Gelandang Terbaik diraih M. Maulidi Bukhori dari Provinsi Nusa Tenggara Barat;
4. Pemain Belakang Terbaik diraih Lutfi Wahyu Saputra dari Provinsi Jawa Tengah;
5. Penjaga Gawang Terbaik diraih Ferdinand Putra G dari Provinsi Jawa Tengah, dan;
6. Pelatih Terbaik diraih Widhoro Heriyanto dari Provinsi Jawa Tengah.
Peraih kategori terbaik masing-masing mendapatkan uang pembinaan dari Kemendikbud sebesar Rp5 juta. Selain itu, bagi para pemain terbaik akan dikirimkan ke Jepang untuk menjalani pelatihan pada tahun 2020.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, pergelaran kompetisi GSI akan terus berlanjut dan akan terus mengalami peningkatan.
“Dari sini akan lahir kelak pemain-pemain yang hebat yang akan menjadi kebanggaan bangsa Indonesia. Saya berharap dari peserta GSI ini akan bisa dilacak, dideteksi talenta-talenta unggul di dunia persepakbolaan Indonesia. Dengan begitu kita harap dari 286 juta penduduk Indonesia, akan ada paling tidak 11 pemain Indonesia yang bisa berbicara di ajang persepakbolaan dunia” katanya dalam rilisnya.
Mendikbud memberikan apresiasi kepada tim peserta kompetisi GSI yang dianggapnya jauh lebih baik dari tahun sebelumnya. Kompetisi tahun ini, menurut Mendikbud, digarap secara lebih serius, baik dari kesiapan panitia, pelatih, maupun peserta.
“Saya lihat mereka sudah bisa bermain tim dan juga mengatur taktik dan strategi di lapangan. Kalau soal kemampuan power-nya, ya memang karena mereka anak-anak SMP dan mungkin karena kompetisinya terlalu mepet. Sehingga, ada faktor-faktor nonteknis seperti kelelahan dan seterusnya, dan juga pertandingannya yang dilakukan siang hari tentu saja sangat berpengaruh,” jelasnya.
“Tetapi secara umum saya lihat mereka sangat bagus. Dibanding tahun lalu, permainan di lapangannya sudah sangat indah, enak ditonton, betul-betul sepak bola serius,” tambahnya.
Penutupan GSI SMP tingkat nasional dilakukan Sabtu 19 Oktober 2019. Turut hadir dalam Laga Final GSI Tingkat Nasional 2019, Wakil Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Mayjen TNI (Purn) Suwarno; Brand Ambassador GSI, Indra Sjafrie; serta para pejabat Eselon 1 dan 2 di lingkungan Kemendikbud. (Siedoo)