MAGELANG – Tujuh wakil dekan baru di lingkungan Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang, Jawa Tengah dilantik oleh Rektor Ir. Eko Muh Widodo, MT di kampus setempat belakangan ini. Mereka akan bertugas dalam periode 2019-2023. Berikut ketujuh wakil dekan tersebut.
1. Muhdiyanto, SE., M.Si, sebagai Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
2. Puji Sulistyaningsih, SH., MH, sebagai Wakil Dekan Fakultas Hukum
3. Arif Wiyat Purnanto, M.Pd sebagai Wakil Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan
4. Irham Nugroho, S.Pd.I., M. Pd.I, sebagai Wakil Dekan Fakultas Agama Islam
5. Saifudin, ST., M. Eng, sebagai Wakil Dekan Fakultas Teknik
6. Ns. Retna Tri Astuti, M.Kep., sebagai Wakil Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
7. Aning Az Zahra, MA, sebagail Wakil Dekan Fakultas Psikologi dan Humaniora
Rektor UM Magelang berpesan kepada mereka untuk senantiasa meningkatan etos kerja yang tinggi guna mewujudkan visi dan misi UM Magelang. Perkembangan perguruan tinggi yang semakin pesat, mensyaratkan pola kerja yang inovatif dan cepat. Diharapkan para wakil dekan yang baru ini, mampu mengantarkan UM Magelang
berkembang lebih baik lagi.
“Kita harus bisa menciptakan inovasi baru untuk mengikuti perkembangan zaman. Hal ini menjadi tanggung jawab kita semua,” jelas Rektor.
Sementara itu, Program Studi Ilmu Komunikasi UM Magelang (UMMagelang) bekerja sama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia dan Google News Initiative and Internews mengadakan Workshop Hoax Busting and Digital Hygiene menggelar Workshop yang dilaksanakan di Gedung Rektorat lantai 3 UM Magelang. Kesempatan ini menghadirkan dua pemateri dari praktisi media yaitu Inggried Dwi Whedaswari (kompas.com) dan Agung Purwandono (krjogja.com).
Dwi Susanti, S.I.Kom., M.A. dosen Ilmu Komunikasi UM Magelang selaku ketua panitia mengungkapkan, workshop memberikan pengetahuan kepada mahasiswa yang hidup di zaman milenial seperti saat ini agar tidak mudah termakan dengan berita-berita yang tersebar di media.
“Informasi di media sosial itu ada yang hoax dan ada juga yang benar. Dengan ini kita ingin memberikan kesadaran kepada mahasiswa untuk mengetahui informasi tersebut secara terperinci, apakah informasi itu benar atau tidak,” ungkapnya.
Pelatihan ini bukan hanya dikhususkan untuk mahasiswa Ilmu Komunikasi UM Magelang saja, namun panitia juga membuka pendaftaran untuk mahasiswa dari universitas lain hingga kepada pelajar-pelajar SMA di sekitar Kota Magelang.
“Diharapkan para peserta bisa menjadi lebih bijak dan teliti lagi dalam mencari, menerima, dan menyebarkan informasi. Ilmu yang diberikan semoga memberikan manfaat bagi para peserta dan bisa ditularkan kepada keluarganya, teman-temannya, hingga kemasyarakat luas dalam menanggulangi penyebaran hoax,” harap Santi.
Inggried Dwi selaku pemateri juga memberikan tips agar mahasiswa tidak mudah percaya pada informasi yang beredar di media. “Pertama, kita harus tahu bagaimana konteks pada berita tersebut dan jangan mudah percaya. Kedua, verifikasi berita itu. Apakah foto beserta artikel yang beredar dalam media tersebut asli atau hasil editan,” ujarnya. (Siedoo)