PAPUA – Percepatan pencairan dana manfaat Program Indonesia Pintar (PIP) kepada 87 siswa SD, 423 siswa SMP, 20 siswa SMA dan 500 siswa SMK dilangsungkan di Papua. Sebagai program prioritas pemerintah, PIP membantu peserta didik yang berasal dari keluarga kurang mampu agar tidak putus sekolah hingga lulus di jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
“Kartu ini, anak-anakku, bisa berlaku hingga SMA dan SMK. Jadi kalau sekarang penerima masih SD, nanti melanjutkan SMP juga akan masih mendapatkannya hingga SMA dan SMK. Sehingga tidak boleh putus sekolah,” pesan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy.
Ia berpesan agar para penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) dapat menggunakan dananya secara cermat, hemat dan penuh perhitungan.
“Jangan boros, gunakan sesuai dengan kebutuhan dan gunakan keperluannya untuk sekolah,” pesannya.
Saat ini, KIP telah dalam bentuk kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) sehingga memudahkan penerima untuk mencairkan dana bantuan pendidikan. Para guru pendamping diharapkan dapat memberikan pemahaman mengenai pemanfaatan fasilitas perbankan tersebut.
“Tidak semua dana PIP harus dibelanjakan, karena itu kalau memang tidak diperlukan boleh ditabung di masing-masing rekening kartunya. Sehingga pada saatnya, jika dibutuhkan bisa digunakan,” ujar Mendikbud.
Yoel Gombo misalnya, siswa kelas X SMK YSO Ninabua, Wamena, mengatakan akan menggunakan dana PIP untuk membantu usaha ternak orang tuanya sehingga dengan usahanya tersebut bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
“Jadi supaya bisa kuliah, uangnya dari hasil usaha ternak, dari bantuan Pak Menteri,” ujarnya.
Yoel berharap, pencairan penerimaan dana PIP dari pusat bisa berjalan lancar.
“Kita ingin, kita bisa sekolah dengan baik, jadi dengan bantuan pemerintah kita bisa sekolah, baik anak-anak Papua dan non Papua juga, untuk masa depan Papua dan negara,” ujarnya. (Siedoo)