MAGELANG – Maraknya penyalahgunaan senjata api (senpi) di jajaran kepolisian, memicu keprihatinan. Untuk meminimalisir tindakan penyalahgunaan senpi di jajaran Polresta Magelang, diperlukan sebuah terobosan. Selama ini, ijin penggunaan senjata api dilakukan setahun sekali.
“Untuk itu sebelum melakukan ijin perpanjangan tersebut, anggota di jajaran Polresta Magelang akan kami sertakan dalam kelas konseling terlebih dahulu. Ini agar mereka benar-benar menyadari fungsi dan tujuan kepemilikan senpi tersebut,” kata Kapolres Magelang Kota AKBP Kristanto Yoga Darmawan SIK M.Si.
Ia mengatakan itu saat mengadakan kunjungan kerja ke Universitas Muhammadiyah (UM)Magelang. Bersama Wakapolres serta beberapa staffnya, Kristanto yang sebelumnya menjabat Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Jateng itu diterima Rektor UM Magelang beserta Wakil Rektor 1 dan 2 di ruang kerja Rektor, Gedung Rektorat Kampus 2 UM Magelang, Jawa Tengah.
Selain bersilaturahmi, ia juga untuk mengemukakan beberapa gagasan. Beberapa program kerja positif yang telah dijalankan kapolresta sebelumnya akan dilanjutkan. Selain itu, ia mengungkapkan keinginannya untuk menjalin kerjasama dengan UM Magelang melalui Program Konseling bagi anggota Polresta yang bertugas dan memiliki senjata api (senpi).
Menanggapi itu, Rektor UM Magelang Ir Eko Muh Widodo MT mengaku memiliki lima dosen handal yang spesifik menangani bidang konseling. Selain itu, UM Magelang juga siap mensupport jajaran Polres Kota Magelang yang ingin menempuh studi S1 di Fakultas Hukum UM Magelang. Baik rektor maupun Kapolres Magelang Kota, sepakat untuk segera merealisasikan kegiatan tersebut.
Ia pun menyambut baik keinginan Kapolresta Magelang tersebut. Sebelumnya UM Magelang melalui unit Pusat Data dan Sistem Informasi (PDSI) juga turut berkontribusi dalam mensupport kegiatan di Polres Magelang. Antara lain dalam hal pengurusan adminsitrasi secara digital. Adapun kerjasama dalam hal konseling seperti yang disampaikan Kapolres akan melibatkan dua bidang akademik.
“Yakni bidang Konseling yang berada di bawah Prodi Bimbingan dan Konseling (BK) FKIP serta bidang Psikologi yang berada di bawah naungan Fakultas Psikologi,“ kata Eko.