JAKARTA – Akan sia-sia bila membendung derasnya arus kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) saat ini. Sehingga, tidak dapat mencegah anak-anak mengakses TIK. Namun yang penting dilakukan mengajarkan dan membiasakan anak-anak menggunakan piranti TIK atau gawai secara bijak dan bertanggungjawab.
Guru dan orang tua perlu memiliki kearifan dalam memanfaatkan peralatan TIK, dan membimbing anak-anak mereka dalam menggunakan teknologi tersebut. Karena tidak mungkin orang tua menggunakan gawai, sementara anak-anak dilarang menggunakannya.
Demikian dikatakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy usai membuka International Conference on Early Childhood Education and Care di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UHAMKA Jakarta.
“Kita tidak mungkin mencegah apalagi melarang anak-anak kita untuk memiliki akses kepada teknologi informasi terbaru. Kita akan sia-sia kalau menghadang ekspansi perkembangan teknologi ini,” kata Muhadjir Effendy seperti dilansir laman kemdikbud.go.id.
Kemajuan TIK, termasuk di dalamnya media sosial, dapat disalahgunakan untuk hal-hal yang negatif, seperti perundungan, penyebaran berita bohong dan konten-konten asusila. Guru dan orang tua perlu memberi contoh kepada anak-anak atau siswanya tentang penggunaan media sosial yang bijak dan produktif.
Di laman resmi Kemdikbud itu juga diwartakan, dalam sejumlah kesempatan, Presiden Joko Widodo senantiasa mengimbau untuk menggunakan media sosial secara bijak. Presiden menekankan bahwa teknologi internet dan media sosial jika dimanfaatkan secara positif menyimpan banyak manfaat. Namun di sisi lain teknologi ini juga memiliki dampak negatif.
Presiden berpesan, gunakan gawai, media sosial itu untuk hal-hal yang positif, yang baik, jangan untuk menjelek-jelekkan orang lain.
“Saling mencaci dan menjelekkan orang lain di media sosial, bukanlah nilai-nilai yang dianut bangsa Indonesia, dan bertentangan juga dengan nilai-nilai agama maupun etika yang kita miliki,” pesan Presiden beberapa waktu yang lalu. (Siedoo)