Siedoo.com -
Inovasi Nasional

5 Gubernur, 7 Walikota, 4 Bupati Raih Anugerah Kihajar, Siapakah Mereka

JAKARTA – Kemendikbud memberikan penghargaan khusus bagi daerah yang berprestasi dalam memajukan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Penghargaan itu dinamakan Anugerah Kita Harus Belajar (Kihajar). Yang mendapatkan di tahun ini ada 5 gubernur, 7 walikota dan 4 bupati.

Anugerah Kihajar untuk gubernur, bupati/walikota diberikan sebagai penghargaan kepada pemerintah daerah yang berprestasi dalam pendayagunaan TIK untuk pendidikan. Baik dalam pembelajaran maupun dalam kegiatan administrasi di sekolah dan lembaga pemerintah yang terkait dengan pendidikan.

Proses penilaian dilakukan sejak Juni hingga Agustus 2018 oleh tim juri dari kalangan perguruan tinggi, pakar TIK, komunitas TIK dan kalangan internal Kemdikbud, yaitu Pustekkom.

Setelah melalui proses penilaian oleh tim juri, ditetapkan nama penerima anugerah berdasarkan 4 kategori yaitu: 1) Utama; 2) Madya; 3) Pertama 4) Khusus. Penghargaan itu diberikan Kemendikbud pada Anugerah Kihajar ke-7 tahun 2018 di Jakarta.

Mereka yang mendapatkan adalah:

  1. Gubernur Jawa Barat Muhammad Ridwan Kamil, St, Mud (Utama)
  2. Gubernur Jawa Timur Dr. H. Soekarwo, SH., M.Hum (Utama)
  3. Walikota Bandung Oded Muhamad Danial (Utama)
  4. Walikota Surabaya Dr. (H.C.). Ir. Tri Rismaharini, M.T (Utama)
  5. Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, S.E (Madya)
  6. Walikota Balikpapan H. M. Rizal Effendi, S.E. (Madya)
  7. Walikota Malang Drs. Sutiaji (Madya)
  8. Bupati Gunungkidul Hj. Badingah, S.Sos (Madya)
  9. Walikota Gorontalo H. Marten A. Taha, SE, Mec. Dev (Pertama)
  10. Walikota Singkawang Tjhai Chui Mie, SE (Pertama)
  11. Bupati Sleman Drs. H. Sri Purnomo, M.S.I. (Pertama)
  12. Bupati Pakpak Bharat Remigo Yolando Berutu M.B.A. (Pertama)
  13. Gubernur Bali Drs. I Made Mangku Pastika, M.M. (Khusus)
  14. Gubernur Kalimantan Selatan H. Sahbirin Noor, S.Sos, M.H. (Khusus)
  15. Walikota Bukittinggi H. M. Ramlan Nurmatias, S.H. (Khusus)
  16. Bupati Bintan H. Apri Sujadi, S.Sos (Khusus)

Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Didik Suhardi mengatakan kebutuhan teknologi informasi dan komunikasi untuk pendidikan sulit dihindari. Selain tuntutan kemajuan zaman, juga karena kondisi negara Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau, maka TIK merupakan salah satu solusi terhadap proses pembelajaran yang bermutu.

“Kemendikbud memberikan apresiasi kepada daerah yang sudah berupaya keras dalam memajukan pendidikan dengan mendayagunakan TIK di wilayahnya,” katanya dilansir dari kemdikbud.go.id.

Anugerah Kihajar tahun 2018 mengangkat tema “Pendayagunaan TIK Pendidikan dan Kebudayaan dalam Menyiapkan Generasi Milenial Menghadapi Revolusi Industri 4.0”. Dengan tema tersebut diharapkan Anugerah Kihajar dapat menjadi tolok ukur perkembangan TIK untuk pendidikan di Indonesia.

Baca Juga :  Ombudsman Ungkap Persoalan Pendidikan Siswa Disabilitas

“TIK bisa meningkatkan penyerapan teknologi pada siswa karena mereka akan mudah menyerap ilmu dari tampilan yang lebih beragam. Melalui TIK, kita bisa mendatangkan laboratorium alam ke kelas,” lanjutnya.

Penghargaan untuk Kategori Lainnya

Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada para pemenang Kuis Kihajar, Lomba Mobile Kihajar, Radio Peduli Pendidikan dan Kebudayaan, Ensiklomedia, Membatik (membuat bahan belajar berbasis TIK) , serta Duta Rumah Belajar.

Kuis Kihajar

Sedangkan, Kuis Kihajar adalah kuis yang diikuti oleh siswa jenjang SD, SMP, SMA dengan memanfaatkan TIK dalam pelaksanaannya. Jumlah peserta Kuis Kihajar dari tahun ke tahun terus meningkat.

Tahun ini berjumlah 38.369 orang, diantaranya 29.521 orang melalui kuis harian website, 1.356 orang melalui kuis harian TVE, 4.983 orang melalui seleksi provinsi, dan 2.509 orang melalui seleksi kabupaten dari 34 provinsi di Indonesia.

Setelah melalui penyeleksian yang ketat terpilihlah 120 siswa terbaik, selanjutnya diundang ke Jakarta mengikuti Kuis Kihajar tingkat nasional. Pemenang Kuis Kihajar tingkat nasional sekaligus menjadi Duta Kihajar.

Mobile Kihajar

Lomba Mobile Kihajar merupakan lomba yang diarahkan pada pembuatan media pembelajaran berbasis device mobile dengan karya berupa aplikasi atau konten pembelajaran yang dijalankan pada perangkat gawai.

Lomba ini terdiri dari kategori pelajar bertema sosial budaya, kategori guru bertema mata pelajaran, kategori umum bertema V-Lab, dan kategori umum bertema game edukasi.

Tema Lomba Mobile Kihajar tahun ini “Optimalkan Gawai untuk Belajar” dangan karya yang masuk berjumlah 299 karya dari 34 provinsi di Indonesia. Pada akhirnya terpilih 3 juara untuk masing-masing kategori.

Radio Peduli Pendidikan dan Kebudayaan

Penghargaan kategori Radio Peduli Pendidikan dan Kebudayaan diselenggarakan untuk memberikan semangat pada stasiun radio mitra di seluruh Indonesia untuk mengembangkan dan menyiarkan bahan siaran radio yang bertema pendidikan dan kebudayaan.

Baca Juga :  Simak, Kemendikbud Wajibkan Rotasi Guru

Syarat utama penilaian adalah stasiun radio sudah menjadi mitra Radio Edukasi Yogyakarta dan memiliki program siaran pendidikan dan kebudayaan versi rekaman.

Tantangan Ensiklomedia

Lomba selanjutnya adalah Tantangan Ensiklomedia. Lomba ini merupakan kompetisi untuk guru dan siswa dalam pembuatan video dengan 2 kategori, yaitu Video Pendidikan dan Video Eksplorasi Kebudayaan di Indonesia.

Tahapan pelaksanaan kategori Video Pendidikan adalah guru mengakses http://ensiklomedia.tve.kemdikbud.go.id lalu memilih topik video yang menarik. Dalam setiap video yang dipilih, guru membuka Saung Diskusi, di dalamnya guru dapat memberikan minimal 10 topik tantangan.

Siswa bergabung dalam Saung Diskusi dan mengerjakan tugas sesuai topik tantangan yang dibuat oleh guru. Tahapan yang dilaksanakan untuk kategori Video Eksplorasi Kebudayaan Indonesia adalah guru atau siswa mengunjungi objek budaya dan membuat program video dengan durasi minimal 5 menit dalam format mp4 HD. Kemudian diunggah di http://ensiklomedia.tve.kemdikbud.go.id dengan tag #Ensiklomedia Explorer.

Duta Rumah Belajar

Selanjutnya, Duta Rumah Belajar merupakan guru-guru terpilih yang menjadi perpanjangan tangan Pustekkom Kemendikbud dalam melakukan sosialisasi pemanfaatan media pembelajaran berbasis TIK di daerahnya.

Ada 4 tahapan seleksi: level 1 (literasi) dan level 2 (implementasi) yang dilakukan secara online. Selanjutnya level 3 (kreasi) dan level 4 (berbagi), dilakukan secara tatap muka, dengan sistem penyisihan di setiap levelnya.

Membatik

Terakhir, pada kategori lomba Membatik atau membuat bahan belajar berbasis TIK merupakan kegiatan lomba untuk membuat media bahan belajar berbasis TIK oleh para guru dari seluruh jenjang pendidikan.

Jenis medianya dapat berupa video pembelajaran dengan format mp4 berdurasi 3-10 menit, media presentasi maksimal 25 slide, dan media multimedia interaktif dengan format berupa swf dan HTMLS.exe. Seleksi lomba berlangsung sejak bulan Juni hingga September 2018 dan telah terpilih 5 pemenang karya terbaik.

Berikut daftar pemenang pada masing-masing kategori:

Lomba Aplikasi Mobile Kihajar 2018

Kategori Pelajar

Nama (Fanny Farida), Judul Karya (Bee Story) dari SMK Negeri 1 Jember, Jawa Timur.

Kategori Guru

Nama (Fendy Novafianto, M.Pd), Judul Karya (Misteri Induksi Magnet) dari SMK Bhakti Nusantara, Boja Kendal, Jawa Tengah.

Baca Juga :  Majukan Kebudayaan Perlu Inovasi dan Ide Kreatif

Kategori Umum Virtual Lab

Nama (Agus Arifin Anwar), Judul Karya (Physic Lab XI) dari Boyolali, Jawa Tengah.

Kategori Umum Game Edukasi

Nama (Nurrohmat Hidayatulloh Akbar), Judul Karya (ABC Alfabet) dari Lamongan, Jawa Timur.

Penghargaan Radio Peduli Pendidikan dan Kebudayaan 2018

Nama Radio  (Radio Rasika Pekalongan – 88.9 FM, Program (Feature Sintren) dari Pekalongan Jawa Tengah.

Kategori Lomba Membatik 2018

Kategori Bahan Belajar Terbaik SD

Nama (Muhammad Ikhwan), Judul karya (Penggolongan Hewan) dari Guru SDN Sungai Rangas Kabupaten Banjar.

Kategori Bahan Belajar Terbaik SMP

Nama (Sutriono Hariadi), Judul karya (Media Pasinaon Teks Tanggapan Dheskriptif Basa Jawa) dari Guru SMPN 8 Kota Probolinggo.

Kategori Bahan Belajar Terbaik SMA

Nama (Fendy Novafianto, M.Pd), Judul karya (Rahasia Sifat Bahan) dari Guru SMAN 1 Boja Kendal.

Kategori Bahan Belajar Terbaik SMK

Nama (I Nyoman Duwika Adi Ana), Judul karya (Menggambar Kartun) dari Guru SMK Negeri 1 Bebandem Bali.

Kategori Bahan Belajar Konten Budaya Terbaik

Nama (Exwan Andriyan Verrysaputro) Judul karya (Sarana Pasinaon Interaktif Wayang) dari Guru SMA Muhammadiyah 7 Yogyakarta.

Kategori Tantangan Ensiklomedia

Kategori Pelajar

Nama (Fatimatuzzahro) Judul (The Power of Intergral) dari SMA IT Al Madaniyah Samuda, Mantaya Hilir Selatan, Kalimantan Tengah.

Kategori Guru

Nama (Yuli Andari, ST), Judul (Mesin Pencari/Search Engine) dari SMPN 1 Pundong, Bantul, DI Yogyakarta.

Kategori Umum

Nama (Brillianna Angger Widiyasgiri), Judul (Labuhan) dari SMKN 1 Klaten, Jawa Tengah.

“Saya mengapresiasi anak-anak yang telah mengikuti kuis Kihajar tahun 2018 ini, juga kepada para guru yang telah mendidik anak-anak serta kepada teman-teman di dinas pendidikan yang telah bekerja keras menyelenggarakan Kuis Kihajar di provinsinya masing-masing,” ucap Didik.

Pihaknya mengucapkan selamat kepada para pimpinan daerah yang mendapatkan anugerah, dan para siswa, guru, maupun masyarakat umum yang telah mendapatkan juara.

“Semoga penganugerahan ini dapat memberikan motivasi bagi kepala daerah untuk terus mengoptimalkan peran TIK untuk pendidikan dan kebudayan di daerah masing-masing,” tandasnya. (Siedoo)

Apa Tanggapan Anda ?