YOGYAKARTA – Tahun akademik 2019/2020, Universitas Gajah Mada (UGM) menerima 8.408 mahasiswa baru. Terdiri atas 7.646 mahasiswa program sarjana dan 762 mahasiswa program diploma IV atau sarjana terapan.
Sebelum memulai kegiatan perkuliahan, mereka mengikuti kegiatan Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru (PPSMB) selama sepekan mulai 3-9 Agustus 2019 mendatang.
Rektor UGM, Prof.Ir. Panut Mulyono, M.Eng., Ph.D menyatakan para mahasiswa baru yang diterima di UGM ini merupakan mahasiswa terbaik yang dipilih diantara 149.864 orang yang mendaftar di UGM.
Dia berharap para mahasiswa nantinya tidak hanya belajar saja di UGM, tetapi juga dapat bersama-sama membangun bangsa.
Para mahasiswa yang berasal dari 34 provinsi dengan beragam budaya dan latar belakang diharapkan bisa saling mengisi dan melengkapi serta bermanfaat bagi seluruh masyarakat.
“Kita sadari bahwa saat ini masyarakat rentan dengan berbagai isu yang berpotensi merapuhkan kesatuan bangsa. Keberagaman yang harusnya menjadi kekuatan, tetapi menjadi pemicu gesekan di masyarakat,” tuturnya.
Karena itu, Panut berharap para mahasiswa dan seluruh warga UGM berperan dalam menjaga eksistensi Pancasila, menjadi pejuang untuk kepentingan bangsa.
Kegiatan PPSMB, disebutkan Panut, menjadi rangkaian awal dalam upaya membangun integritas dan pembelajar tangguh yang mampu beradaptasi menyinergikan berbagai perbedaan.
“Disini kalian akan berjuang dan berinovasi tidak hanya untuk diri pribadi, tetapi juga berkontribusi bagi masa depan Indonesia yang lebih maju dan berkeadaban,” tegasnya.
Wakil Rektor UGM Bidang Pendidikan, Pengajaran dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr., menyampaikan mahasiswa baru program sarjana diterima melalui jalur SNMPTN, SBMPTN, jalur mandiri, afirmasi dari Kemenristekdikti, santri berprestasi dari Kemenag.
Sedangkan mahasiswa program diploma IV diterima melalui jalur penerimaan bibit unggul, UTUL, dan nilai UTUL.
“Dari 8.408 mahasiswa baru yang diterima 16,5% merupakan mahasiswa bidikmisi dan penelusuran bibit unggul tidak mampu (PBUTM),”jelasnya.
Djagal mengatakan sebagai pengejawantahan UGM sebagai universitas nasional diwujudkan dengan menerima mahasiswa dari semua provinsi di Indonesia.
Selain menerima mahasiswa dari tanah air, UGM tahun ini juga menerima 23 orang mahasiswa dari Lativia, Prancis, Norwegia, dan Malaysia. Mereka mengikuti program double degree atau program sarjana.
Sementara dari sisi usia, kali ini UGM menerima mahasiswa termuda berusia 15 tahun 9 bulan 11 hari atasa nama Bhagas Nakshatrasakti yang diterima di Fakultas Biologi UGM pada Prodi Biologi program International Undergraduate Program. (Siedoo)