Siedoo, Kinantan Arya Bagaspati, pelajar Kelas XII SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah, merupakan peraih medali emas pada IMO 2019, di Beth, Inggris. Bahkan Kinan, panggilan akrabnya, di ajang IMO (International Mathematics Olympiad) 2019 itu menjadi satu-satunya pelajar Indonesia yang meraih medali emas.
Di ajang tersebut, Indonesia menyabet enam medali yang terdiri dari satu medali emas, empat medali perak, dan satu perunggu. Prestasi itu membuat tim Indonesia berada di posisi ke-14 dari 110 negara peserta.
Gemar Matematika sejak kecil
Dari penelusuran siedoo.com, ternyata Kinan memang gemar dengan pelajaran Matematika sejak di bangku SD Negeri 2 Sokanegara, Purwokerto Timur, Banyumas, Jawa Tengah. Kecintaannya terhadap Matematika dibuktikan dengan keberhasilannya dalam berbagai kompetisi tingkat daerah hingga tingkat internasional.
Seperti meraih medali perunggu di ajang Taiwan International Mathematics Competition (TIMC) 2011, kemudian meraih perak di India International Mathematics and Science 2012. Pada Kompetisi Matematika Nalaria Realistik (KMNR) tingkat Nasional tahun 2013 di Bogor, Kinantan mendapatkan medali emas dan menjadi peserta terbaik, meraih skor tertinggi.
Kemudian Kinantan berhak mengikuti ajang International Math Summer Camp di Guangzhou China, karena sebelumnya meraih medali emas. Yakni di International Mathematics Assessments for School (IMAS) 2013 round 1 pada 8 Desember 2012, dan round 2 pada 5 Maret 2013 di Solo.
Selain itu, juga mengikuti ajang Bulgaria International Mathematics Competition (BIMC) di Bulgaria pada 29 Juni 2013. Juga di International Mathematics Competition – Union (IMC-Union) pada 2-5 Agustus 2013, saat itu difasilitasi oleh Klinik Medika Mipa Bogor. (Humas Pemkab Banyumas)
Berlanjut di tingkat SMP
Langganan mengikuti kompetisi Matematika ternyata berlanjut saat remaja kelahiran Bandung 12 Mei 2001 ini, duduk di SMP Negeri 2 Purwokerto. Di mana di ajang Korea International Mathematics Competition (KIMC) Juli 2014 menyabet emas kategori kelompok, dan mendapat perak untuk kategori individu.
Selain itu, putra pasangan Dinar Arya Sena-Dewi Sekarsari juga meraih medali emas di International Mathematics Contest (IMC) Singapura 1-14 Agustus 2014. Tahun 2015 lalu, Kinan memenangkan kompetisi China International Mathematics Contest dan juga di Korea International Mathematics Competition. (Line Today)
Menjadi tradisi
Mengikuti kompetisi Matematika tingkat internasional dan meraih medali kejuaraan seolah menjadi tradisi bagi Kinan. Hal itu sangat relevan dengan motonya, bagi Kinan, tiada hari tanpa Matematika.
Di ajang International Mathematical Olympiad (IMO 2019) Kinan merasa bangga dan menangis haru saat diumumkan perolehan skor dan medali. Dia berhasil meraih medali emas di ajang Matematika bergengsi tersebut.
“Gak bisa berkata-kata, rasanya kayak belum percaya. Semua kerja keras saya dan tim bisa berbuah manis, dan tentunya juga berkat bimbingan para pembina olimpiade, guru dan khususnya orang tua,” ucapnya di laman tarunanusantara.sch.id.
Pada ajang IMO 2017 di Rio de Janeiro, Brazil, Kinan meraih medali perunggu, dan di IMO 2018 di Kota Cluj-Napoca, Romania menyabet medali perak. Dia pun membagi kiat-kiatnya untuk mengikuti kompetisi Matematika.
“Kuncinya sering latihan, rumus-rumus itu dimengerti bukan dihafal, jadi mudah diterapkan,” tuturnya
Berkat prestasinya ini, Kinantan bahkan sudah mendapat beasiswa untuk melanjutkan kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) selepas lulus SMA Taruna Nusantara nanti. (*)