Siedoo, Sudah tidak heran bila saat ini banyak yang mengenal gadget ketimbang mainan lainnya. Betapa tidak? Gadget kini menjadi benda yang tidak bisa terpisahkan dari aktivitas anak sehari-hari. Kemana pun pergi, mereka selalu membawa gadget, bahkan mengakses apa pun dari gadget.
Memang banyak hal bisa dipelajari oleh anak dari gadget. Seperti hafalan doa-doa, lagu anak-anak, permainan yang modern anak. Bahkan, penting untuk melatih anak supaya mengenal teknologi baru serta tidak gaptek.
Pada dasarnya boleh anak diperkenalkan kepada gadget, tetapi sewajarnya saja. Jangan berlebihan dan tidak terlalu jauh mengenalnya. Karena hal demikian sangat tidak baik untuk perkembangan pemikiran anak.
Namun perlu diketahui para orangtua, jika anak sudah kecanduan gadget akan sulit untuk terlepas. Ingat, bahwa dalam gadget tersebut terdapat hal-hal yang negatif, yang tentunya tidak baik bagi anak, dan itulah yang menjadikan anak kecanduan gadget.
Kepedulian kolektif
Akhir-akhir ini memang banyak pihak peduli akan kebiasaan buruk anak akibat kecanduan gadget. Anak menjadi lupa pada ‘kewajibannya’ sebagai anak, seperti belajar, bersosial, bermain berkelompok, mengenal tradisi, mengenal lingkungan, dan sebagainya.
Secara kolektif orangtua atau para dewasa banyak yang peduli terhadap perkembangan pemikiran anak. Mulai dari komunitas pemuda hingga pemerintah daerah mengupayakan berbagai kegiatan atau wadah dan wahana, untuk membuat anak kembali kepada dunianya.
Maka, orangtua dapat memanfaatkan wadah atau wahana itu untuk anak-anak mereka. Di sana anak-anak bisa bersama-sama memainkan permainan tradisional, mengenal alam, bermain layaknya di kampung-kampung zaman dulu.
Cara jitu tetap dari orangtua
Belum semua daerah atau tempat tinggal tersedia arena, wadah, atau wahana bermain untuk anak-anak. Sehingga, orangtua harus memiliki cara lain agar anak tidak kecanduan gadget. Dengan demikian, pikirannya berkembang secara wajar dan normal.
Karena bagaimanapun, orangtua tetap menjadi kendali anak dalam penggunaan gadget. Sehingga, cara jitu mencegah anak kecanduan gadget pun harus dari orangtua.
Orangtua jangan berasalasan sibuk sehingga abai terhadap pendidikan dan perkembangan jiwa anak. Bayak cara jitu yang dapat dilakukan orang tua, bahkan di waktu luang kesibukannya.
Berikut berbagai cara jitu yang dapat dilakukan, silakan pilih yang paling mampu dilakukan:
- Batasi anak menggunakan gadget, jelaskan alasannya dengan bijak termasuk etika dunia maya.
- Luangkan waktu utuk berkomunikasi langsung dengan anak, berdiskusi tentang pelajaran sekolah misalnya.
- Berilah anak waktu untuk bermain di luar rumah, tentu saja dengan pengawasan orangtua. Hal ini agar anak bersosialisasi dengan teman sebaya.
- Berilah mainan tradisional atau melakukan permainan tradisional dengan teman sekampung, dengan tetap memberi batasan waktu. Hal ini agar anak tetap bisa istirahat dan belajar di rumah, seperti mengerjakan PR
- Ajak anak mengenal lingkungan dan alam semesta. Misalnya mengunjungi tempat-tempat alami di sekitar tempat tinggal. Sesekali bisa saja berkunjung ke desa-desa untuk mengenalkan aktivitas petani, dan keindahan alam.
- Jadilah panutan anak dalam menggunakan gadget. Hal ini harus dilakukan orangtua, karena selain mengenalkan etika dunia maya, etika di rumah pun perlu diajarkan. Seperti tidak sibuk bermedsos di depan anak, jangan makan sambil main ponsel, atau mengunci gadget.
- Cara terakhir adalah jangan beri anak gadget. Meskipun terdengar ekstrim, namun cara itu merupakan upaya menghentikan anak bermain gadget. Baik untuk menghentikan atau mencegah anak kecanduan gadget.
Itulah cara-cara jitu dan edukatif mencegah anak kecanduan gadget yang dapat dilakukan orangtua. Agar anak-anak tetap menjadi generasi sehat, cerdas, dan berkarakter, seperti harapan orangtua. Selamat mencoba! (*)
*Redaksi Siedoo