JAKARTA – Dalam pendidikan vokasi, penyesuaian tenaga pendidik dengan jurusan vokasi perlu diperhatikan. Demikian ditandaskan Anggota Komisi X DPR RI MY Esti Wijayati.
Dinyatakan, tidak bisa tenaga pendidik hanya menguasai ilmu setengah-setengah lalu mendidik dan menghasilkan lulusan yang berkualitas bagus. Tenaga pendidiknya memang harus mendapatkan penguatan. Tenaga-tenaga pendidik di sekolah vokasi dituntut untuk mengikuti zaman.
“Jadi tidak bisa hanya menguasai setengah-setengah, lalu kita minta untuk mendidik. Untuk menghasilkan anak-anak dengan kualitas yang bagus, tenaga pendidik harus mengajar sesuai dengan jurusan yang di tempuhnya,” jelas Esti.
Ditambahkan, pemetaan penyerapan tenaga kerja juga dibutuhkan untuk melihat kebutuhan suatu daerah terhadap jurusan tertentu.
Ia memberikan contoh, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang sedang gencar meningkatkan pariwisatanya. Maka, pemerintah mesti memberikan pelatihan vokasi yang bersinggungan dengan pariwisata, guna memenuhi kebutuhan tenaga kerja di daerah itu.
“Sekali lagi, harus berdasarkan data. Data seperti apa? Data tentang kebutuhan mengenai tenaga-tenaga terampil yang dibutuhkan pada era saat ini dan prediksi di masa mendatang. Tentu kalau sekarang kita bicara era revolusi industri generasi keempat,” terang legislator dapil Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta ini.
Esti berpesan, kebijakan afirmatif pemerintah seperti dukungan anggaran juga sangat penting untuk perkembangan pendidikan vokasi. Anggaran ini nantinya digunakan untuk meningkatkan tenaga pendidik sehingga target lulusan yang ingin dicapai dapat terpenuhi.
Yang paling penting, katanya, pendidikan vokasi harus disesuaikan dengan kebutuhan industri, khususnya di era industri 4.0.
Ia menilai, penyerapan tenaga kerja selama ini belum maksimal, lantaran masih banyaknya lulusan sekolah vokasi yang tidak bekerja sesuai jurusan pendidikan yang ditekuninya.
“Banyak lulusan sekolah vokasi yang tidak bisa mendapatkan tempat pekerjaan yang sesuai. Nah ini perlu dilihat ada apa. Apa karena lulusannya tidak kapabel, tidak sesuai yang dibutuhkan, atau memang jurusan sekolah vokasi itu sebenarnya sekarang sudah tidak sesuai lagi karena perkembangan teknologi,” kata Esti. (Siedoo)