JAKARTA – Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2020, anggaran untuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dipangkas Rp 1 triliun dari tahun sebelumnya.
Meski begitu Ketua DPR RI Bambang Soesatyo meminta kementerian tersebut tetap fokus penggunaan anggaran untuk pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagaimana arah pembangunan Presiden Joko Widodo.
Pembangunan-pembangunan tersebut, lanjutnya, diantaranya seperti mengadakan pelatihan-pelatihan bagi guru agar para guru memiliki keahlian khusus dan memiliki latar belakang pendidikan yang jelas. Serta, mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi maupun dengan suasana global yang semakin dinamis.
”Kami juga mendorong pemerintah untuk memperbaiki koordinasi dan sinkronisasi antar para pemangku kepentingan agar tidak terjadi tumpang tindih kewenangan antarkementerian dan lembaga, mengenai kurikulum pendidikan dan tata kelola guru,” katanya dilansir dari sindonews.com.
Mendikbud Muhadjir Effendy menyatakan alokasi anggaran itu, yang dipangkas, akan dialihkan untuk Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Ketenagakerjaan.
Melansir dari cnnindonesia.com, Muhadjir yang berlatar belakang dari Muhammadiyah ini menjelaskan anggaran kementeriannya dipotong lalu dialihkan ke kementerian lain demi mempercepat penyelesaian program pembangunan.
Sebab, anggaran beberapa program utama pemerintah dimasukkan ke anggaran Kemendikbud, namun program tersebut sejatinya bisa dieksekusi oleh kementerian lain karena bersinggungan.
Misalnya, revitalisasi bangunan sekolah yang rusak. Rencananya, ada sekitar 73 bangunan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang revitalisasinya diserahkan ke Kementerian PUPR.
“Karena klasifikasi revitalisasinya berat, itu diserahkan ke Kementerian PUPR, tapi untuk revitalisasi ringan masih di bawah Kemendikbud,” ungkap Muhadjir. (Siedoo)