MAGELANG – Buku Kisah Tanah Jawa menceritakan tentang sejarah Indonesia, khususnya Tanah Jawa. Melalui buku, penulis ingin mengenalkan tentang Indonesia pada masa lampau.
“Kami memiliki misi untuk mengenalkan sejarah dan budaya yang mungkin selama ini banyak dilupakan. Atau mungkin belum diketahui oleh anak-anak muda, dan kemudian kami mengemasnya melalui pendekatan mistis,” ujar Hari Hao, salah satu narasumber bedah buku Kisah Tanah Jawa di Atrium Artos Mall Magelang, Jawa Tengah.
Agar menarik anak-anak muda dan tidak menjadi cerita membosankan, buku yang menceritakan sejarah dan budaya ini dikemas melalui pendekatan yang mistis dan menjadi cerita horor. Bahasa yang digunakan juga merupakan bahasa kekinian, agar mudah dipahami oleh para pembacanya. Sehingga, mereka tidak merasa sedang membaca buku sejarah dan budaya yang membosankan.
“Tujuan kita adalah untuk membagikan dongeng dan mitos yang mulai banyak dilupakan. Selain itu, agar apa yang kita sampaikan bisa meningkatkan kecintaan kita terhadap budaya dan tanah Jawa,” imbuh narasumber lain, Bonaventura D Genta pada penutupan acara bedah buku.
Acara Bedah buku Kisah Tanah Jawa digelar Artos Mall bekerjasama dengan Gramedia dan penerbit Gagas Media. Acara ini dihadiri lebih dari 100 orang, yang merupakan pembaca buku dan pengikut channel youtube Kisah Tanah Jawa.
Sebelumnya bedah buku Kisah Tanah Jawa ini diadakan di beberapa kota besar. Diantaranya Jakarta, Yogyakarta, Semarang, Purwokerto, Malang, Bandung dan beberapa kota lainnya. Magelang menjadi kota ke 13 dalam penyelenggaraan bedah buku yang selalu ramai pesertanya ini.
Bedah buku sore itu menghadirkan langsung tiga narasumber yaitu Hari Hao, Bonaventura D Genta dan juga Mada Zidan. Mereka bertiga adalah orang yang berada dibalik penulisan buku dan channel youtube Kisah Tanah Jawa.
Dalam buku Kisah Tanah Jawa, Hari Hao berperan sebagai penyambung lidah, dengan risetnya yang mendalam. Dia menguak fakta yang belum banyak diketahui. Mada Zidan yang kemudian menuangkan cerita dan hasil riset tersebut menjadi tulisan. Terakhir, Genta yang kemudian menceritakan kembali dengan menggunakan bahasa kekinian yang mudah dipahami anak muda.
Buku kisah Tanah Jawa ini laris dan menarik bagi pada kaum millenial. Sejak mulai diterbitkan Januari 2019, saat ini sudah memasuki cetakan ke-10. Selain itu pengikut cerita melalui channel youtube mereka sudah mencapai lebih dari 344 ribu.
Sementara itu, salah satu peserta Bedah Buku ini, Amel (25) mengatakan bahwa buku ini menarik dan ringan untuk dibaca. Ia awalnya mengikuti di youtube lalu tertarik untuk membaca bukunya.
“Bukunya bagus dan mudah dipahami anak-anak muda seperti saya. Semoga kedepannya lebih banyak cerita dan ilustrasi-ilustrasi yang menarik,” ujarnya. (Siedoo)