Siedoo, Kepala Sekolah adalah seseorang yang mendapat amanat besar untuk mengelola penyelenggaraan layanan pendidikan, dan bertanggung jawab dalam menjamin pelaksanaan proses pendidikan yang bermutu. Maju mundurnya pendidikan sangat ditentukan oleh kepemimpinan kepala sekolah, baik dalam kaitannya dengan aspek akademik maupun non-akademik.
Kepala Sekolah tidak hanya mengingatkan siswa berprestasi akademik secara gemilang dan dapat diterima di sekolah unggul atau perguruan tinggi favorit saja. Melainkan mampu membentuk karakter siswa dengan akhlak mulia. Membahas Kepala Sekolah Efektif ini penting sekali, karena kita ingin tahu, ditangannya kita percayakan anak-anak untuk dididik dengan sebaik-baiknya.
Kepaka Sekolah memainkan suatu peran kunci dalam memberikan pendidikan dan pengajaran yang bermutu. Tanggung jawabnya menjamin adanya strategi pendidikan yang mendukung pendidikan dan pembelajaran untuk semua siswa, tanpa diskriminasi. Kepala Sekolah sebagai fasilitator, pembimbing, dan pendukung terjadinya pendidikan dan pembelajaran yang berkualitas.
Kepala Sekolah yang baik memahami bahwa membaiknya akhlak dan skor tes itu penting. Namun perlu diketahui bahwa pendidikan dan pembelajaran berkualitas itu sangat esensial untuk memperbaiki akhlak dan prestasi siswa.
Adapun karakteristik Kepala Sekolah efektif menurut Derrick Meador (2019) dan Ada Okoli (2017) adalah sebagai berikut
- Seorang Kepala Sekolah harus menunjukkan kepemimpinannya,
- Kepala Sekolah harus cakap membangun hubungan dengan orang lain,
- Seorang Kepala Sekolah harus bisa mengimbangi cinta dan penghargaan,
- Seorang Kepala Sekolah tertata dan siap siaga,
- Seorang Kepala Sekolah harus menjadi pendengar yang unggul, dan
- Seorang Kepala Sekolah harus visioner,
- Seorang Kepala Sekolah harus adil dan konsisten, dan
- Seorang Kepala Sekolah mampu menjembatani berbagai kesenjangan.
Mempertimbangkan kepentingan kita bangsa Indonesia, kiranya perlu diperkaya bahwa, seorang Kepala Sekolah harus religius, menjadi teladan, bersifat kreatif-inovatif, dan digital literate.
Kepala Sekolah efektif itu pada hakekatnya datangnya tidak tiba-tiba. Namun seharusnya diusahakan dengan sungguh-sungguh.
University of San Diego (2019) mengemukakan bahwa untuk menjadi Kepala Sekolah Efektif harus melakukan beberapa hal, yaitu
- memiliki suatu visi atau rencana,
- menetapkan harapan yang tinggi untuk setiap orang, baik itu guru, siswa, staf, dan dirinya sendiri (KS),
- menciptakan lingkungan belajar yang kolaboratif dan menerima setiap orang,
- secara konstan menemukan cara untuk memperbaiki pembelajaran,
- memiliki kesediaan bertugas di sekolah minimal 5 tahun,
- memiliki kesabaran untuk memperbaiki pembelajaran dan meningkatkan prestasi siswa,
- menginspirasi lainnya untuk bisa meraih prestasi yang lebih tinggi dan bekerja lebih keras lagi.
Menurut hemat saya, bahwa Kepala Sekolah efektif perlu melakukan pemantuan (monev dan supervisi) secara rutin. Minimal setiap bulan untuk pembinaan dan membangun network dengan pihak terkait untuk memajukan sekolah, guru dan tenaga kependidikan. Serta sumber belajar yang relevan dengan kemajuan sekolah dan prestasi (sekolah dan siswa) serta martabat atau marwah semua.
Kepala Sekolah Efektif tidak bisa menghindari adanya sejumlah tantangan. Creatix Campus (2016) mengidentifikasi 10 tantangan, di antaranya
- paperwork dan format yang bikin frustasi,
- pembuatan keputusan dan strategi untuk mencapai prestasi menuntut terus berubah,
- pengaturan jadwal yang dinamis untuk memenuhi kepentingan semua,
- rekrutmen guru dan tenaga kependidikan yang kompeten dan berintegritas,
- evaluasi terhadap kinerja guru untuk bisa dorong inovasi siswa dan guru sendiri
- kehadiran dan disiplin siswa dalam mengikuti pembelajaran dan aktivitas penunjang lainnya,
- desain kurikulum untuk semua sesuai dengan keragaman potensi dan kondisi siswa,
- hasil pendidikan pada siswa yang terus lebih baik dari waktu ke waktu,
- keterlibatan orangtua untuk perbaikan karakter dan prestasi belajar siswa, dan
- komunikasi dan kolaborasi antar KS, guru, tendik, dan siswa yang harus terus dijaga efektivitasnya.
Selain semuanya, menurut hemat saya, tantangan kepala sekolah adalah mengawal pembentukan karakter siswa dan memantau penggunaan IT untuk kebaikan pendidikan siswa secara keseluruhan.
Akhirnya, bahwa Kepala Sekolah Efektif harus benar-benar bertanggung jawab akan keberhasilan dan kegagalan sekolah. Dengan begitu perlu ada kejujuran pada pribadi Kepala Sekolah. Sehingga, in case Kepala Sekolah menghadapi ujian atau musibah dan membuat taruhan akan kredibilitas dan nama baik sekolah, maka Kepala Sekolah seyogyanya mengundurkan diri.
Untuk memperkokoh kepemimpinan kepala sekolah seiring dengan reformasi kepemimpinan, maka sharing power dalam pendidikan perlu dilakukan secara hati-hati. Dengan begitu kualitas proses dan produk pendidikan dapat dijaga dengan sebaik-baiknya. (*)
*Prof Rochmat Wahab
Guru Besar dalam Bidang Ilmu Pendidikan Anak Berbakat pada Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Yogyakarta
Rektor UNY periode 2009-2017